Advertorial
Intisari-online.com -Karena bentrok antara warga Hindu dan Muslim di sebagian wilayah Delhi, India, pasangan Hindu ini mulanya terpaksa membatalkan pernikahan mereka.
Savitri Prasad (23) telah memakai gaun pernikahannya.
Kedua tangannya telah terukir henna berwarna merah marun dan kulitnya telah dibersihkan dengan kunyit namun dia malah menangis karena kerusuhan terjadi di hari pernikahannya.
Ayah Savitri sedih melihat sang anak menangis.
Dia kemudian mengatur pernikahan putrinya dilaksanakan pada keesokan hari yakni Rabu (25/02/2020) dengan meyakinkan putrinya kalau tetangga mereka yang muslim sudah selayaknya keluarga dan mereka merasa tenang dengan kehadiran mereka.
"Saudara kami yang beragama Islam telah melindungi kami hari ini," ujar Savitri kepada REUTERS.
Ritual pernikahan dilangsungkan di rumah Savitri.
Sebuah rumah kecil yang terbuat dari batu bata dan berada di gang sempit distrik Chand Bagh.
Beberapa langkah dari rumah Savitri, tampak bekas bentrok, mobil dan toko-toko yang dicorat-coret, masjid dibakar dan batu kerikil bekas saling lempar memenuhi jalanan.
Sebanyak 32 orang terbunuh dari peristiwa bentrok di Chand Bagh dan beberapa wilayah di ibukota.
Ratusan orang Hindu dan Muslim terluka.
Bentrok itu merupakan perselisihan sektarian terburuk di ibukota India sepanjang dekade.
Ayah Savitri, Bhoday Prasad, juga angkat bicara tentang kondisi kerusuhan di negaranya.
Dia hanya bisa melihat asap ketika keluar dari rumahnya.
"Ini menyedihkan. Kami hanya ingin perdamaian."
Selama ini, Bhoday Prasad tinggal di kawasan muslim tanpa pernah mengalami masalah.
"Kami tidak tahu siapa dalang di balik bentrok ini, tapi mereka bukan tetangga kami," ujar Bhoday, "tidak ada permusuhan antara Hindu dan Muslim di sini."
Sepupu Savitri, Pooja juga ikut mengomentari peristiwa bentrok, "Hindu atau Muslim, kita semua adalah manusia yang tidak menyukai kekerasan."
Pooja juga membantu Savitri menyiapkan pakaian pernikahan.
"Peristiwa ini bukan bentrok antar agama tapi sengaja dibuat seakan-akan seperti itu."
Pada hari pernikahannya, para tetangga muslim berkumpul dan memberikan doa kepada Savitri dan suaminya.
Seorang pendeta Hindu membacakan ayat-ayat, mempelai pria dan wanita mengelilingi api unggun kecil yang disiapkan di dalam rumah.
"Kami hidup damai dengan saudara Hindu kami," ungkap Aamir Malik, tetangga Savitri yang beragama Islam dan bertugas menjaga dengan beberapa pria lainnya di luar rumah.
"Kami segalanya bagi mereka, selalu begitu, kami selalu ada untuk mereka," ungkapnya.
Setelah pertukaran karangan bunga, Savitri, suami dan keluarganya dikawal keluar dari gang oleh keluarga dan tetangganya.
"Pada hari ini, keluarga kami tidak ada yang bisa datang tapi tetangga muslim kami ada untuk kami. Mereka keluarga kami juga." Pungkas Bhoday Prasad.
(Miranti Kencana Wirawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan India: Pernikahan Pengantin Hindu Dilindungi Tetangga Muslimnya"