Penulis
Intisari-Online.com - Berbagai cara kini telah dilakukan untuk mengatasi mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Selain upaya agar virus ini tidak terus menerus menyebar dan menginfeksi orang-orang di seluruh dunia, para ilmuwan pun tengah mengupayakan obatnya.
Dalam upaya tersebut, diketahui sebanyak 18 monyet dijadikan 'tumbal' untuk disuntik virus corona untuk kemudian diberikan obat atau vaksin sebagai percobaan.
Melansir Worldofbuzz.com (25/2/2020), Monyet-monyet itu terpapar virus sindrom pernafasan coronavirus Timur Tengah (MERS-CoV).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit tersebut dapat menyebabkan batuk, sesak napas, demam, dan dalam beberapa kasus mengalami kegagalan organ.
Dalam keadaan terpapar virus tersebut, monyet-monyet ini kemudian diobati dengan menggunakan vaksin yang tengah dikembangkan.
Para ilmuwan di Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menemukan bahwa vaksin eksperimental yang mereka kembangkan, yang disebut remdesivir, terbukti efektif dalam mengobati hewan yang terinfeksi.
Selanjutnya kera tersebut diamati selama enam hari.
Ditemukan bahwa mereka yang diobati dengan remdesivir sebelum infeksi tidak menunjukkan gejala.
Setelah 'berjasa' dalam percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan, monyet-monyet itu pun harus menerima nasibnya.
Semua kera segera di-eutanasia (dibunuh mati) untuk sleanjutnya dilakukan necropsied (pembedahan).
Dari percobaan tersebut, maka dapat terlihat bagaimana kegunaan remdesivir terhadap virus corona.
"Hasil kami, bersama dengan replika penghambatan oleh remdesivir dari berbagai coronavirus in vitro dan in vivo,
"selanjutnya dapat menunjukkan kegunaan remdesivir terhadap coronavirus baru 2019-nCoV yang muncul dari Wuhan, China," kata peneliti menyimpulkan.
Kata WHO tentang Remdevisir
Organisasi Kesehatan Dunia WHO juga telah memberikan pendapatnya tentang obat virus corona yang masih terus dikembangkan ini.
Melansir Kontan.co.id (25/2/2020), Asisten direktur jenderal WHO, Bruce Aylward, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa hanya ada satu obat yang saat ini dinilai memiliki khasiat nyata untuk virus corona, yaitu remdesivir.
Baca Juga: Habiskan APBD Rp1,2 Miliar dan Baru 2 Bulan Dibuka, Jembatan di Boyolali Ini Ambruk
"Hanya ada satu obat saat ini yang kami pikir mungkin memiliki khasiat nyata untuk virus corona dan itu adalah remdesivir,” jelas Bruce Aylward.
Pejabat WHO ini menambahkan, uji klinis untuk remdesivir pada manusia sekarang sedang berlangsung. Hasilnya baru akan diketahui dalam beberapa minggu lagi.
Sebelum diteliti untuk mengobati virus corona baru ini, remdesivir juga telah berhasil menangani virus MERS dan SARS, yang mana kedua virus tersebut memiliki kemiripan dengan virus corona atau Covid-19 yang kini telah meresahkan masyarakat dunia.