Advertorial
Intisari-Online.com - Orang-orang masih merasakan ketakutan besar akan penyebaran virus corona yang terus terjadi.
Terlebih, seiring bermunculannya kasus virus ini di berbagai negara.
Mengutip Kompas.com (23/2/2020) Jumlah infeksi virus corona di China disebut menurun. Secara nasional China, infeksi tersebut menunjukkan penurunan dari 9.141 kasus menjadi 5.637.
Namun, saat kasus infeksi di China menurun, justru sebaliknya kasus di luar China melonjak.
Peningkatan jumlah kasus infeksi virus Cofid-19 yang terkonfirmasi terjadi di negara lain, seperti Iran, Jepang, Korea Selatan, dan Italia.
Sehingga 'rasa aman' tampaknya belum didapatkan oleh orang-orang di seluruh dunia, terlebih negara yang memang telah muncul kasus positif virus ini.
Di tengah ketakutan yang tak juga reda, seorang ibu di Australia, berusaha keras melakukan persiapan menghadapi kemungkinan situasi yang buruk.
Melansir dari Mirror.co.uk (24/2/2020), Wanita tersebut bernama Jemma Reed, yang memiliki tiga orang anak. Saat orang lain hanya melakukan pencegahan seperti mencuci tangan, hal berbeda dilakukannya.
Jemma justru mulai menimbun makanan dan obat-obatan untuk setahun demi berjaga-jaga jika virus mematikan tersebut menimbulkan kekacauan di negaranya.
Selain mengisi lima pantry-nya dengan sekitar 50 kilo beras dan 50 kilo lentil, ia juga menyimpan obat-obatan, bahkan senjata (yang legal).
Putra Jemma sendiri memang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), yaitu gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak, yang membutuhkan obat.
Banyak perusahaan yang mengimpor obat-obatan dari Tiongkok, sehingga Jemma khawatir putranya akan kehabisan obat jika perbatasan tidak segera dibuka kembali.
"150 paket panadol, 150 paket aspirin, 150 paket Nurofen, antibiotik, dan perban, serta pompa asma," bebernya.
Meski merasa bahwa apa yang dilakukannya cukup berlebihan, namun ia tak mau ambil resiko dengan mempertimbangkan bahwa ia harus menjaga tiga anaknya.
Ia sendiri berpikir bahwa mungkin virus tersebut tidak akan sampai pada tahap di mana dia perlu mengandalkan keterampilan bertahan hidup seperti dalam film yang ditontonnya.
"Dengan tiga anak Anda tidak pernah bisa terlalu aman," ungkapnya.
Selain berbelanja obat dan bahan makanan, Jemma juga telah membeli benih sayuran dan tangki ikan untuk membiakkan ikan.
Mendapat inspirasi dari film kiamat zombie, Jemma dan suaminya mendasarkan persiapan mereka pada semua hal yang dapat diperdagangkan sehingga apa yang mereka beli tak akan menjadi sia-sia.
"Lebih baik aman daripada menyesal," katanya.
"Dan pada akhirnya, semua yang kita miliki masih dapat digunakan bahkan jika tidak ada yang terjadi dengan virus corona," sambungnya.
Di Australia, kasus virus corona dikonfirmasi sejak Sabtu, 1 Januari 2020 lalu.
Saat itu, pihak berwenang Australia Selatan mengonfirmasi 2 kasus virus corona di kawasan tersebut yang menjangkit pasangan berusia 60 tahun-an.
Virus corona pun ramai diperbincangkan oleh warganet Australia yang menggambarkan kepanikan mereka.
Seperti yang diungkapkan seorang warganet di halaman Facebook, " Ketika saya keluar dan membeli topeng ini... saya memang merasa sedikit gila... saya sedikit lebih panik daripada kebanyakan orang"
"Kami berharap Australia akan baik-baik saja tetapi jika tidak, kami tidak mengambil risiko karena saya punya anak dengan kekebalan rendah," tulis warganet.
Baca Juga: Miliki Gejala yang Hampir Mirip, Ini Gejala Asam Lambung dan Maag yang Sebenarnya Berbeda Itu