Advertorial
Intisari-Online.com - Menyebarnya virus corona ke berbagai negara bukan hanya diwarnai akan kepanikan orang-orang yang takut tertular virus mematikan tersebut.
Di tengah-tengah kepanikan tersebut, teori konpirasi atas munculnya virus coronya juga membuat situasi semakin memanas.
Dengan teori karangan mereka, khususnya orang-orang di media sosial seolah 'mati-matian' membongkar asal mula virus ini.
Entah bagaimana, mereka mengutarakan keyakinannya bahwa teori yang mereka pikirkan memang benar adanya.
Kebanyakan dari mereka menyebut jika virus corona tidak serta merta muncul secara alami, melainkan ada karena 'ulah' China.
Melansir dari Express.co.uk (20/2/2020), sudah hampir 30 negara yang telah dipengaruhi oleh penyakit ini.
Sementara itu, pada 19 Februari, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mendaftarkan 1.872 infeksi baru secara global, yang jumlahnya lebih sedikit dari beberapa hari sebelumnya.
Namun, laporan positif itu rupanya tak menghentikan teori konspirasi yang membanjiri media sosial.
Seorang pengguna Twitter mengungkapkan keyakinannya bahwa virus corona adalah senjata biologis yang dikembangkan para ilmuwan di China.
"Bagaimana #coronavirus ini muncul, sekarang 98 persen yakin itu adalah senjata bio. PALING para ilmuwan diyakinkan !!!" katanya.
Pengguna Twitter lain menyuarakan pendapat serupa, dan mengatakan bahwa virus corona adalah senjata China untuk menyewang negara-negara Afrika.
“Tidak ada yang akan meyakinkan saya bahwa China tidak merekayasa virus corona sebagai senjata yang akan dilepaskan ke negara-negara Afrika untuk membersihkan ruang industrialisasi pertanian China.
“Mereka telah merampas tanah selama beberapa dekade. Itu hanya keluar dari tangan sebelum mereka bisa merancang vaksin," tulisnya.
Lebih luas lagi, seorang warganet berteori bahwa sasaran senjata bilogis tersebut tak hanya negara tertentu, namun seluruh umat manusia yang ingin dimusnahkan.
“COVID0-19 ona coronavirus Wuhan engine secara khusus direkayasa sebagai senjata perang biologis ofensif, yang dirancang untuk menargetkan untuk memusnahkan manusia ...”
Ada juga yang blak-blakan menuduh China berbohong dengan kekacauan virus corona ini.
“China hanya berbohong. Coronavirus adalah senjata yang sengaja mereka keluarkan untuk orang-orang mereka sendiri," katanya.
Munculnya beragam teori tersebut sudah dimulai tak lama setelah virus ini menginfeksi orang-orang.
Bahkan, seorang senator Arkansas Amerika Serikat, Tom Cotton, beberapa waktu lalu sempat ikut memanaskan suasana dengan pernyataannya yang tak jauh dari dugaan seperti warganet di atas.
"Sekali lagi, tidak satupun dari ini adalah 'teori' dan tentu saja bukan 'teori konspirasi'.
"Mereka adalah hipotesis yang harus dipelajari berdasarkan bukti, jika Partai Komunis Tiongkok akan menyediakannya," tulisnya di media sosial Twitter.
Baca Juga: 10 Bahan Alami untuk Jaga Kesehatan Paru-paru, dari Jahe hingga Cabai Rawit, Yuk Konsumsi!
Namun, kini berbagai teori konspirasi tentang asal mula virus corona yang telah bergulir bak bola panas itu dikecam keras oleh para ilmuwan.
Tak tinggal diam, sebanyak 27 pakar yang tergabung dalam sebuah tim menuliskan sikap mereka terhadap teori tersebut.
Mereka mempublikasikan pernyataan mereka dalam jurnal The Lancet.
Para pakar berpendapat bahwa teori atau rumor yang beredar akan mengganggu penanggulangan wabah virus corona.
"Pembagian data yang cepat, terbuka, dan transparan tentang wabah ini sekarang sedang diancam oleh rumor dan informasi yang salah seputar asal-usulnya.
“Kami berdiri bersama untuk mengecam keras teori konspirasi yang menyatakan bahwa COVID-19 tidak memiliki asal yang alami," tulis mereka.
Dalam jurnal itu, para ilmuwan pun mengatakan bahwa mereka menyimpulkan jika virus corona berasal dari satwa liar, seperti banyak patogen lain yang muncul, bukan seperti tuduhan orang-orang.
“Ini selanjutnya didukung oleh surat dari presiden Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional AS dan oleh komunitas ilmiah yang mereka wakili,".
Mereka pun mengungkapkan dukungan untuk para ilmuwan di China.
“Teori konspirasi tidak melakukan apa pun selain menciptakan rasa takut, rumor, dan prasangka yang membahayakan kerja sama global kita dalam perang melawan virus ini.
“Kami mendukung seruan dari Direktur Jenderal WHO untuk mempromosikan bukti ilmiah dan persatuan atas informasi yang salah dan dugaan.
"Kami ingin Anda, para profesional sains dan kesehatan China, tahu bahwa kami mendukung Anda dalam memerangi virus ini."