Advertorial
Intisari-Online.com – Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tifus adalah penyakit usus yang cepat menular, disertai demam dengan ruam pada tubuh dan gangguan atas kesadaran diri.
Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh rickettsia atau orientiabacteria.
Anda bisa mendapatkannya dari tungau, kutu, atau kutu yang terinfeksi.
Kebersihan modern sebagian besar telah menghentikan tifus, tetapi masih dapat terjadi dalam kondisi sanitasi dasar buruk atau jika ditularkan oleh hewan yang terinfeksi.
Baca Juga: Gejala Tifus pada Bayi, Salah Satunya Demam Hingga 38 Derajat Celcius Hingga Tiga Hari
Tifus atau demam tifoid adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Samonella typhi.
Tifus pada umumnya menyebar lewat makanan dan air tidak bersih yang dikonsumsi.
Tifus juga dapat menyebar lewat makanan dan minuman yang tercemas feses orang yang terinfeksi.
Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
Baca Juga: Ini Gejala Tifus yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Mirip Flu
Masih banyak orang Indonesia yang terserang tifus. Berdasarkan penelitian terbitan Badan Litbangkes Kemenkes RI, tifus dilaporkan menjangkiti hampir 100 ribu jiwa di sepanjang tahun 2018 saja.
Anak-anak dan dewasa sama-sama berisiko terserang tifus.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menempel di makanan atau minuman, biasanya akibat jajan sembarangan.
Lantas, apa yang terjadi jika ibu sakit tifus saat hamil?
Apakah penyakit ibu akan mempengaruhi kesehatan bayi dalam kandungannya?
Sebelumnya perlu diketahui, gejala penyakit ini umumnya muncul secara bertahap pada 1–3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri.
Tapi, dalam beberapa kasus, gejala penyakit ini juga bisa terjadi secara mendadak.
Beberapa gejala tipe yang mungkindialami, di antaranya:
Bila muncul gejala tersebut, oleh dokter akan dilakukan tes darah, jika hasilnya negatif padahal ibu menunjukkan gejala tifus, tesbisa diulang sambil menunggu biakan kuman.
Baca Juga: Selain Demam, Kenali Gejala Tifus pada Orang Dewasa, Salah Satunya Nyeri Perut dan Muntah
Diagnosis tifus tidak bisa ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik dan melihat gejalanya semata.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa infeksi ini dapat menyelinap ke dalam plasenta sehingga mempngaruhi kesehatan bayi.
Menurut sebuah penelitian terbitan Journal of Obstetric Medicine, tifus saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran atau melahirkan bayi yang juga mengalami demam tifoid.
Tifus saat hamil juga diperkirakan dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan rendah.
Ibu hamil yang menderita tifus memiliki risiko kematian 15% atau lebih.
Janin yang dikandungnya, berpeluang sekitar 60-80% gugur atau lahir prematur.
Infeksi ini bisa dicegah dengan vaksinasi.
Ibu yang mengalami infeksisaat melahirkan disarankan untuk tidak menyusui bayinya karena dikhawatirkan bisa menular, namun setelah sembuh bisa segera menyusui bayinya lagi.
Selain itu, ibu dianjurkan untuk banyak istirahat, menjalani pengobatan simptomatik dan minum obat antibakteri.
Baca Juga: Ingat, Bila Tes Widal Positif Belum Berarti Kalau Kita Kena Tifus Loh! Ini Penjelasannya!
Tidak semua obat tifus aman untuk ibu hamil. Namun, dokter akan meresepkan obat antibiotik yang aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kehamilan atau janin.
Ibu juga akan dimintauntuk istirahat total dan hanya boleh mengonsumsi makanan lunak.
Dokter akan menilai apakah perlu dirawat di rumah sakit atau cukup dirawat di rumah.
Pada kondisi tertentu, misalnya tinjanya sudah disertai darah, sebagai tanda awal telah terjadi perlukaan di usus, maka dokter akan meminta untuk dirawat di RS.
Tifus dimungkinkan untuk kambuh, supaya hal tersebut tidak terjadi, selain menjaga kebersihan lingkungan, selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah BAB, bisa juga dilakukan vaksinasi. (Soesanti Harini Hartono)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Derita Tifus Abdominales Saat Hamil, Apa Dampaknya Bagi Ibu dan Janin?”
Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Waspadai Gejala Tifus pada Bayi, Salah Satunya Bayi Gelisah Terus