Advertorial
Intisari-Online.com – Tifus adalah istilah untuk sekelompok infeksi bakteri langka yang dapat diderita orang setelah digigit serangga yang terinfeksi.
Subspesies berbeda dari bakteri Rickettsia menyebabkan berbagai jenis tipus.
Di masa lalu, tifus membunuh jutaan orang. Saat ini, penyakit ini jarang terjadi karena perbaikan dalam perawatan kesehatan dan sanitasi.
Meskipun demikian, orang-orang yang tinggal di lingkungan yang dekat dan kondisi yang ramai tetap lebih rentan terhadap tifus.
Seseorang dapat terkena tifus ketika bersentuhan dengan serangga yang terinfeksi, seperti chigger.
Tifus adalah infeksi bakteri yang dapat diperoleh seseorang ketika mereka bersentuhan dengan serangga yang terinfeksi.
Serangga tertular infeksi dengan menggigit orang atau hewan yang terinfeksi. Serangga menyebarkan infeksi dengan menggigit orang atau binatang lain.
Serangga yang berbeda menyebarkan berbagai jenis tipus. Contohnya termasuk:
Baca juga: Selain Demam, Kenali Gejala Tifus pada Orang Dewasa, Salah Satunya Nyeri Perut dan Muntah
Dalam kebanyakan kasus, gejala mulai dalam 1 hingga 2 minggu setelah terpapar serangga yang terinfeksi. Ini dapat membuat sulit untuk melacak penyebab asli infeksi.
Gejala-gejala tifus meliputi:
Berbagai jenis tifus juga menyebabkan gejala spesifik.
Menurut Medical News Today, orang yang memiliki tifus scrub mungkin melihat keropeng atau gigitan kulit yang gelap dan mungkin mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.
Orang dengan tifus murine mungkin mengalami kehilangan nafsu makan.
Pada beberapa orang, terutama mereka yang sistem kekebalannya lemah, gejala tifus muncul kembali berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah infeksi awal.
Dokter menyebut penyakit Brill-Zinsser ini. Seseorang yang memiliki gejala tifus setelah infeksi sebelumnya harus memberi tahu dokter mereka.
Seseorang lebih mungkin terkena tifus jika:
Orang yang mengalami gejala tifus dan memiliki satu atau lebih faktor risiko penyakit ini harus mengunjungi dokter.
Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua gejala dan faktor risiko spesifik untuk tipus.
Penyakit ini meniru gejala penyakit virus lain, seperti flu biasa.
Tanpa informasi tentang faktor-faktor risiko seseorang, dokter dapat dengan mudah salah mendiagnosis kondisi tersebut.
Pencegahan
Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah tifus, dan tidak ada cara lain untuk menjamin pencegahannya.
Namun, langkah-langkah berikut dapat mengurangi risiko tertular tipus, terutama saat bepergian:
Mengenakan pakaian yang berbeda: Orang harus menghindari mengenakan pakaian yang sama setiap hari. Ini terutama penting ketika tinggal di lingkungan yang dekat, atau ketika terpapar serangga pembawa tifus.
Membersihkan pakaian: Seseorang harus mencuci pakaian yang bersentuhan dengan kutu, kutu, atau chiggers. Sangat penting untuk mencuci pakaian dalam air yang setidaknya 54 derajat Celcius. Atau, orang dapat menyegel pakaian dalam kantong plastik selama minimal 2 minggu.
Mengenakan pakaian yang sesuai: Mengenakan lengan panjang dan kaus kaki saat berkemah dapat membantu mencegah gigitan chigger.
Menghindari sikat tebal: Orang harus menghindari area sikat tebal, yang lebih cenderung menjadi tempat chiggers.
Kapan harus ke dokter
Infeksi tifus jarang terjadi, bahkan di antara orang-orang yang bepergian ke daerah-daerah di mana penyakit ini lebih lazim.
Gejala pilek atau flu biasanya menandakan penyakit virus. Namun, seseorang yang baru-baru ini bepergian atau yang percaya bahwa mereka berisiko tifus harus segera pergi ke dokter.
Sangat penting untuk mengunjungi dokter dalam kasus berikut: