Penulis
Intisari-Online.com - Banyak orang dibuat bertanya-tanya dengan meninggalnya Ashraf Sinclair, suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL).
Ashraf meninggal pada Selasa (18/2/2020) kemarin dan disebut penyebabnya adalah serangan jantung.
Meninggalnya suami BCL itu pun mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Ashraf masih terbilang muda, juga tampak sehat.
Sehingga, akhir-akhir ini banyak orang bertanya-tanya kenapa seseorang yang terlihat sehat dan masih tergolong muda bisa mengalami serangan jantung.
Terkait seseorang yang tampak sehat namun mengalami serangan jantung, seorang dokter ahli gizi, dr. Tan Shot Yen, mengungkapkan kemungkinan yang terjadi.
Melansir Kompas.com (18/2/2020), Tan mengungkapkan jika bisa jadi hal tersebut karena gejala Skinny Fat.
Skinny fat merupakan suatu kondisi di mana tubuh memiliki berat badan normal, tanpa adanya usaha keras seperti berolahraga, tetapi saat diperiksa memiliki tingkat lemak dan peradangan tubuh yang tinggi.
Tan menjelaskan, ada keterkaitan antara fenomena Skinny Fat dengan serangan jantung.
Menurutnya, orang dengan Skinny Fat memiliki lemak yang ada pada pembuluh darahnya.
Tan pun menyebutkan jika kondisi tersebut biasanya terjadi kepada mereka yang menjalani diet-diet keto, kemudian bisa beresiko penyakit jantung dan stroke.
"Jadi, mereka yang menjalani diet-diet keto, jika dicek kadar kolesterolnya, kekentalan darahnya, risiko penyakit jantung dan stroke-nya sudah babak belur," ujar Tan.
Diet keto atau ketogenik merupakan diet ketat rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Inti dari diet keto sendiri yaitu untuk memaksakan tubuh dalam keadaan ketosis, yaitu saat kadar karbohidrat dalam tubuh rendah sehingga menyebabkan kadar gula darah turun.
Dengan kondisi tersebut maka tubuh akan mulai memecah lemak untuk digunakan sebagai energi, sehingga memungkinkan terjadinya penurunan berat badan.
Diet ini sangat populer beberapa tahun terakhir. Penganutnya pun mampu menurunkan berat badan dengan diet ini.
Meski keberhasilannya menurunkan berat badan cukup diakui, diet ini justru dianggap sebagai diet terburuk.
Baca Juga: Ini Beberapa Gejala Stroke Hemoragik, Salah Satunya Sakit Kepala Mendadak dan Parah
Melansir Kompas.com (4/1/2020), Diet keto kembali menduduki peringkat yang terburuk dalam beberapa kategori meskipun popularitasnya terus berlanjut.
Peringkat tersebut dibuat oleh US News $ World Report yang memang setiap tahunnya membuat peringkat diet terbaik dan terburuk untuk tahun mendatang.
Menurut panel yang terdiri dari agli gizi dan spesialis di bidang diabetes, kesehatn jantung, dan penurunan berat badan, diet keto mendapatkan peringkat terburuk untuk makan sehat dan peringkat kedua secara keseluruhan.
Ketujuh katagori tersebut adalah kelengkapan nutrisi, kemudahan melakukan diet, potensi penurunan berat badan jangka panjang dan jangka pendek, keamanan dan kemungkinan efek samping, serta potensi untuk membantu mencegah penyakit seperti jantung dan diabetes.
Diet keto dinilai buruk bagi kesehatan jantung. Sebab, banyak bentuk diet keto bergantung pada lemak jenuh, seperti mentega dan daging merah.
Makanan tersebut dapat berkontibusi pada risiko penyakit jantung.
Diet ini pun mendapat peringkat rendah untuk keberlanjutan.
Batasan ketat dalam mengonsumsi segala jenis karbohidrat membuat keto sulit diikuti, terutama dalam jangka panjang.
Satu-satunya keunggulan diet keto yaitu dapat menurunkan berat badan dengan cepat.
Namun, banyak para ahli yang memberi peringatan bahwa diet tersebut tidak sehat untuk dilaksanakan.
Menurut panel, diet ini hanya cocok diterapkan dalam jangka pendek. Kepatuhan jangka panjang terhadap diet keto hampir tidak mungkin.
Para ahli juga memandang diet keto adalah rencana makan yang tidak seimbang secara nutrisi.
Sementara itu, Dilansir dari Health.com, Direktur Laboratorium untuk Penelitian Aterosklerosis dan Metabolik dari Sistem Kesehatan UC Davis, Ishwarlal Jialal, MD, mengatakan, orang dengan fenomena Skinny Fat tidak tampak dari penampilan fisik mereka.
Salah satu cara untuk mengetahui dengan pasti seberapa sehat metabolisme Anda, yakni dengan memeriksa tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.