Find Us On Social Media :

Sempat Akan Diarak di Mobil dengan Bak Terbuka, Begini Kemesraan Kakek Usia 92 Tahun Cium Pipi Saat Nikahi Nenek 79 Tahun, Cinta Keduanya Bermula dari Kayu Bakar

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 19 Februari 2020 | 08:47 WIB

Mesranya Mitro cium pipi Sutinah usai resmi jadi pasangan suami-istri.

Intisari-Online.com - Cinta memang seringkali tak mengenal usia.

Meskipun di usia yang sudah renta, seseorang tetap berhak untuk jatuh cinta dan mengungkapkan cintanya.

Sebuah pernikahan mesra bak anak muda sempat ramai diperbincangkan publik.

Jagat media sempat haru menyaksikan dua sejoli yang sudah lansia saling cium pipi menunjukkan kasih sayang.

Baca Juga: Diduga Jadi Pemicu Meninggalnya Ashraf Sinclair, CrossFit Ternyata pernah 'Membunuh' Instrukturnya Sendiri

Mereka adalah Kirman Mitro Wiyono (92), warga Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Gunungkidul, Yogyakarta, dan Sutinah (79), warga Dusun Pencil, Desa Bendung, Semin.

Dua sejoli yang sudah sepuh ini menikah pada Kamis (27/6/2019) pagi.

Melansir Kompas.com, Selasa (18/2/2020), Mitro sebelumnya telah menikah sebanyak tiga kali.

Sejak masih muda, Mitro sudah mengenal Sutinah. Mitro kerap kali mondar mandir lewat rumah Sutinah. Namun saat itu, ia belum menyukai Sutinah.

Baca Juga: 20 Tahun Lalu Lepaskan Timor Leste, Rupanya Ini Alasan Cerdas BJ Habibie Melakukannya, Dapat Respon Baik dari Belahan Dunia

Keduanya menikah dengan jodohnya masing-masing saat masih muda.

Mitro sempat menikah dua kali dengan Naruh dan Daliyem, namun maut menjemput istrinya pada lima tahun lalu.

Sementara Sutinah menikah dengan Kastoyo yang sudah meninggal tiga tahun lalu.

Meski telah menikah, namun keduanya tidak dikaruniai momongan. Namun, Sutinah diketahui mengangkat seorang anak.

Baca Juga: Mati-matian Berjuang Mendapatkan Kemerdekaan, Timor Leste Ternyata Pernah Dikacaukan Hanya Oleh Satu Orang yang Berani Tembak Presidennya Hingga Bikin Kondisinya Memprihatinkan

Kala ditemui di rumah sederhananya pada 2019 silam, pasangan lansia ini nampak beraktivitas selayaknya pasangan suami istri.

Mitro yang tengah duduk bersantai di ruang tamu sembari mengisap tembakaunya, tengah menunggu sang kekasih yang sibuk memasak daging ayam di dapur.

Berprofesi sebagai seorang pengrajin kayu, Mitro mengaku mulai menyukai Sutinah kala gadisnya datang membeli kayu bakar.

"Awal cinta itu beberapa waktu yang lalu, saat Sutinah membeli kayu bakar," kata Mitro, Jumat (28/6/2019), dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Diklaim Sebagai Pemakaman Ramah Lingkungan, Rumah Pemakaman Ini Makamkan Jenazah Untuk Jadikan Kompos: 'Keluarga Bisa Sebarkan Jasad di Bawah Pohon'

Kala itu, Sutinah mampir ke tempat Mitro dengan tujuan untuk membeli kayu bakar.

Janda tersebut memita Mitro untuk datang ke rumahnya, membantunya membawa kayu bakar.

Sedangkan anak angkat Sutinah, kala itu sedang tidak ada di rumah.

Ba'da Isya, Mitro yang saat itu sudah memiliki rasa pada Sutinah, lantas pergi ke Padukuhan Pencil tempat Sutinah tinggal.

Baca Juga: 'Ji, Muji, Kamu Kok Kurang Ajar Sekali', Dikira Dicandai Keponakan, Hajjah Fatimah Ternyata Dibekap Bantal oleh Perampok

Singkat cerita, ketika ditanya warga soal hubungannya, kedua lansia tersebut menyatakan mantab untuk menikah.

Mitro yang kedarung cinta dengan Sutinah, ternyata tak pernah mengucapkan kata cinta dan sayang seperti pasangan pada umumnya.

"Saya tidak pernah mengucapkan cinta atau sayang, nanti malah seperti anak muda," ucapnya dalam bahasa Jawa.

Baca Juga: Agar Bisa Menabung untuk Resepsi Pernikahan, Pria Ini Rela Beli Obat Murah, Namun Kisahnya Berakhir Tragis Tak Sesuai Harapannya

Anak angkat Sutinah sempat tak setuju dengan pernikahan ibunya.

Namun, masyarakat mendukung pernikahan orangtuanya. Sehingga mau tak mau, berkat bujukan warga, anak angkat Sutinah merelakannya.

"Sepenuhnya masyarakat mendukung. Prosesnya cukup singkat, saya persiapkan syarat-syarat hari Selasa, ditandatangani Pak Kades, dan Kamisnya sudah sah jadi pasangan suami istri," katanya.

Pada Sabtu (22/6/2019), berbagai persiapan pun dilakukan, dibantu oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Pernikahan keduanya lantas dilangsungkan pada Kamis (27/6/2019). Ijab kabul dilakukan di KUA Senin. Masing-masing keluarga dan tetangga turut hadir menyaksikan prosesi sakral tersebut.

Baca Juga: Sempat Dikira Jadi Tanda Akhir Zaman, Misteri Kematian Ratusan Burung Jalak yang Tiba-tiba Berjatuhan dari Langit Akhirnya Terungkap: 'Ada Lebih dari 300... Berserakan'

Bermodalkan mas kawin berupa uang tunai sebesar Rp 150 ribu, dihadapan para saksi, keduanya sah menjadi suami istri.

"Sekarang sudah lega karena sudah sah," ucapnya.

Menikah di usia lanjut, tak banyak yang pasangan itu minta selain hidup bahagia hingga maut memisahkan.

"Saya ingin hidup bahagia bersama sampai nanti," kata Sutinah

Kasi Pelayanan Desa Bendung, Sukirno mengatakan, pertama kali mengetahui kisah cinta keduanya saat Mitro mendatangi rumahnya untuk membantu mengurus pernikahan.

Baca Juga: Inilah Black Dahlia, Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Paling Misterius di Amerika, Hingga Kini Tak Pernah Terpecahkan

Di hari pernikahan, warga berbondong-bondong mengantarkan mempelai ke KUA.

Keduanya diberikan setelan terbaik, dan sempat akan diarak hingga dipinjamkan kursi pengantin dan disewakan mobil bak terbuka.

Namun keduanya menolak. Hal itu nampak berlebihan untuk pasangan lansia jika harus diarak.

Merasa malu, arak-arakan itu pun diurungkan.

Artikel ini pernah tayang di Sosok.grid.id dengan judul asli "Mesranya Kakek Usia 92 Tahun Cium Pipi Mantap Nikahi Nenek 79 Tahun, Cinta Keduanya Bermula dari Kayu Bakar: Saya Tidak Pernah Mengucap Cinta, Tapi Saya Ingin Hidup Bahagia Bersama"