Namun sejarah mencatat, di tempat tersebut lebih banyak orang dari berbagai macam bahasa.
Guyana menggunakan bahasa Inggris, Suriname gunakan bahasa Belanda sebagai bahasa nasional dan bahasa Perancis sebagai bahasa ibu di Guyane, ketiganya menjadi negara tanpa bahasa Spanyol atau Portugis sebagai bahasa resmi di Amerika Selatan.
Guyana awalnya menjadi koloni Belanda selama 2 abad, selanjutnya diberikan ke Inggris tahun 1814 menjelang berakhirnya Perang Napoleon.
Belanda tetap menahan kontrol di sekitar sungai Suriname.
Pada abad 17, Italia adalah penjajah yang berlabuh pertama kali di pantai Guyane, tetapi Perancis segera mengklaim teritori tersebut.
Guyana mendapat kemerdekaan di tahun 1966, sedangkan Suriname di tahun 1975, sementara Guyane berubah dari koloni Perancis menjadi wilayah departemen seberang laut Perancis tahun 1946, untuk selanjutnya menuntut kemerdekaan mereka.
Kerajaan Perancis mengimpor buruh dan pembantu dari pulau Jawa, Indonesia, India dan Afrika Barat untuk bekerja di perkebunan di Guyane.
Selanjutnya pekerja tersebut bersama dengan suku Indian dan keturunan penjajah Eropa, mereka menjadi satu dari sekian populasi paling beragam di dunia.