Advertorial

Teori Mengerikan yang Menggucang Kemakmuran Kehidupan Dinosaurus Semakin Terbukti, Peringatan untuk Umat Manusia

Ade S

Editor

Bukti tentang teori mengerikan terkait kepunahan dinosaurus semakin bertambah kuat. Manusia bisa saja menjadi 'korban' kepunahan berikutnya.
Bukti tentang teori mengerikan terkait kepunahan dinosaurus semakin bertambah kuat. Manusia bisa saja menjadi 'korban' kepunahan berikutnya.

Intisari-Online.com -Ratusan juta tahun lalu, Bumi dikuasai oleh para makhluk raksasa yang kini dikenal dengan dinosaurus.

Mereka, para reptil raksasa, begitu dominan dan hidup makmur tak hanya di darat, tapi juga di udara.

Herbivora raksasa yang panjangnya mencapai 40 meter bersatu dengan karnivora bipedal. Lautan dipenuhi oleh leviathans.

Langit yang dikuasai oleh makhluk bersayap yang lebih besar dari jenis burung apapun dalam sejarah.

Baca Juga: Sebelum Dinosaurus Ada, 2 Miliar Tahun yang Lalu Kepunahan Massal yang Tidak Kita Ketahui Terjadi untuk Pertama Kali

Akan tetapi setelah 180 juta tahun hidup dalam kemakmuran, hal tersebut hancur lebur.

Asteroid yang memusnahkan dinosaurus datang dan menghantam semenanjung Yucatan, Meksiko, dengan kekuatan 10 miliar bom atom dari ukuran bom atom yang digunakan dalam Perang Dunia II.

Dampaknya menimbulkan api yang membentang ribuan mil dan memicu tsunami yang menjulang tinggi dan meledakkan sulfur (belerang) ke arah atmosfer sehingga menghalangi matahari.

Akibatnya, hawa dingin timbul secara global dan menghancurkan dinosaurus. Hal inilah yang merupakan hipotesis sebagian besar ilmuwan bagaimana binatang-binatang menyeramkan tersebut lenyap.

Baca Juga: Berusia 66 Juta Tahun, Sarang Telur Dinosaurus Ini Ditemukan oleh Bocah yang Awalnya Tak Sengaja Temukan Fosil Telur

University of Texas di Austin mengonfirmasi hal ini dengan menemukan bukti pada ratusan batu pada kawah yang terkena dampak jatuhnya asteroid dalam 24 jam pertama.

Sampel inti yang diambil mengandung arang dan tumpukan batu yang dibawa kembali oleh tsunami.

Batu-batu tersebut menampilkan hal-hal detail akan kejadian setelah peristiwa yang melenyapkan 75 persen kehidupan di bumi itu. Akan tetapi, tidak ditemukan sulfur sama sekali pada bukti tersebut.

“Ini adalah catatan dari kejadian yang berhasil kami pulihkan dari ground zero,” tutur Sean Gullick, Profesor penelitian di University of Texas Institute for Geophysics (UTIG) seperti dikutip dari The Independent, Senin (9/9/2019).

Baca Juga: Tulang Dinosaurus Sepanjang 1,9 Meter dan Seberat 498 Kg Ditemukan, Berasal dari Hewan yang Mungkin Beratnya Mencapai 50 Ton!

Gullick berkata bahwa penelitian ini memberitahu mereka tentang bagaimana dampak kejadian tersebut dari sudut pandang saksi mata di tempat kejadian.

Gullick juga menjelaskan bagaimana kejadian yang terjadi terasa seperti neraka dalam waktu pendek yang kemudian diikuti oleh hawa dingin yang panjang.

“Asteroid menggoreng mereka lalu membekukan mereka. Banyak dinosaurus yang mati," tuturnya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy, dibuat di atas karya Jackson School of Geosciences, juga menggambarkan kawah tersebut terbentuk dan bagaimana keadaan kembali pulih.

Baca Juga: Hidup Sejak Era Dinosaurus, Katak Ungu 'Hidung Babi' Justru Baru Ditemukan pada 2003, Ternyata Ini Penyebabnya

Jay Melosh, profesor dari Purdue University dan pakar mengenai dampak kawah juga mengatakan bahwa ditemukannya bukti ini membantu para ilmuwan untuk memahami dengan benar mengenai dampak asteroid.

“Hal ini merupakan hal yang penting dalam sejarah kehidupan dan juga bukti yang jelas mengenai apa yang terjadi pada ground zero,” tuturnya.

Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah kurangnya sulfur yang ditemukan dalam sampel inti. Padahal, daerah sekitar kawah penuh dengan batu yang kaya akan sulfur.

Penemuan ini mendukung teori bahwa dampak asteroid adalah menguapkan mineral-mineral yang mengandung sulfur di dalamnya, melepaskannya ke atmosfer dan memantulkan cahaya matahari. Sehingga, terjadilah pendinginan secara global.

Baca Juga: Dinosaurus Sayap Kelelawar, Dinosaurus Baru yang Memiliki Ukuran Seperti Burung Murai

Para peneliti memperkirakan setidaknya 325 miliar metrik ton sulfur dilepaskan karena terkena dampak.

Jumlah tersebut sekitar empat kali jumlah yang dikeluarkan selama meletusnya Krakatau tahun 1883 - sebuah peristiwa yang mendinginkan bumi sekitar 1 derajat Celcius selama lima tahun.

Meskipun dampak asteroid menciptakan kehancuran massal, perubahan iklim yang terjadi inilah yang menyebabkan kepunahan massal terjadi dan membunuh dinosaurus bersama dengan kehidupan lainnya di bumi pada saat itu.

“Pembunuh sesungguhnya haruslah atmosfer. Satu-satunya cara kepunahan massal ini terjadi karena efek atmosfer,” tutup Gullick.

Baca Juga: Masih Terbungkus Batu Opal, Inilah Dinosaurus Besar dengan Temuan Kerangka Terlengkap di Dunia

Apakah kelak Asteroid yang lain akan menghantam Bumi? Rasanya kemungkinan tersebut sangat besar. Hanya waktu yang akan menjawab.

(Farren Anatje Sahertian)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan Terbaru Ungkap Penyebab Punahnya Dinosaurus".

Baca Juga: Timbulkan Tsunami 1 Kilometer, Dinosaurus Dahulu Punah oleh Asteroid

Artikel Terkait