Advertorial
Intisari-Online.com - Jauh di dalam hutan hujan Venezuela, serangkaian dataran tingginya diketahui mencapai ketinggian hingga 2.743 meter di atas permukaan tanah.
Dari atas, mereka terlihat seperti pulau di langit dengan yang paling terkenal adalah Gunung Roraima.
Gunung ini sangat unik sehingga ribuan spesies tanaman tidak ada di tempat lain di planet ini kecuali hanya ada di dataran tinggi ini.
Kemistisan gunung-gunung ini juga memukau para penjelajah dan penulis selama berabad-abad, terutama Sir Arthur Conan Doyle yang menggambarkan pendakian Gunung Roraima dalam novelnya yang berjudul The Lost World tahun 1912.
Dalam novel Doyle, sekelompok penjelajah menemukan bahwa dinosaurus dan makhluk yang punah lainnya masih hidup dan berada di dataran tinggi yang terpencil ini.
Beberapa orang saat ini masih mempercayainya sebagai kemungkinan yang nyata.
Dunia Hilang yang Nyata
Baca Juga: Kim Jong-un Perintahkan Warganya Kirim 100 Kg Tinja Per Hari atau Setara 3 Ton Sebulan, untuk Apa?
Dataran tinggi gunung ini sudah terbentuk ketika Amerika Selatan masih terhubung dengan Afrika dan membentuk Gondwana superkontinen.
Ini berarti mereka pertama kali terbentuk mungkin 400 hingga 250 juta tahun yang lalu.
Karena gunung ini terisolasi begitu lama, flora dan faunanya memberikan ilustrasi organik tentang proses evolusi.
Diperkirakan bahwa “setidaknya setengah dari sekitar 10.000 spesies tanaman di sini unik," (George, 1989).
Meskipun keberadaan gunung ini telah diketahui, hanya beberapa yang telah dieksplorasi secara luas.
Mungkinkah ini berarti bahwa spesies yang diduga telah punah, bahkan dinosaurus, mungkin masih ada di atas dataran tinggi terpencil ini?
Mungkinkah Legenda itu Nyata?
Dataran tinggi Roraima begitu terpencil dan begitu unik sehingga tidak sulit untuk membayangkan Sir Arthur Conan Doyle menciptakan dunia yang hidup dengan tanaman prasejarah dan dinosaurus dalam novelnya The Lost World.
Doyle terpesona dengan kisah ahli botani Inggris Everard Im Thurn, yang naik ke puncak Gunung Roraima pada bulan Desember 1884.
Uwe George, penjelajah Jerman, yang naik Gunung Roraima pada tahun 1989 mengatakan:
"Tidak ada makhluk purba atau fosilnya, namun medannya begitu sulit dilewati sehingga hanya sebagian kecil bagiannya saja yang tereksplorasi."
Sejak tulisannya, lebih banyak Gunung Roraima telah diselidiki dan, tidak mengejutkan, tidak ada jejak dinosaurus yang ditemukan.
Tanah Suci
Sebelum kedatangan orang Eropa, penduduk asli Venezuela memandang bahwa pegunungan ini memiliki makna mitos khusus.
Menurut Pemón Indians, Gunung Roraima adalah “tunggul pohon perkasa yang pernah menyimpan semua buah-buahan dan sayuran berbiji di dunia,” namun “ditebang oleh salah satu nenek moyang mereka, pohon itu jatuh ke tanah, melepaskan sebuah banjir yang mengerikan.”