Find Us On Social Media :

Mengaku Langsung Tahu Keberadaan Virus Corona Sejak Terlibat Kontak dengan Pasien, Dokter Li Diancam Ini oleh Polisi, 'Saya Merasa Teraniaya'

By Maymunah Nasution, Sabtu, 8 Februari 2020 | 10:20 WIB

Dokter Li Wenliang yang ditangkap karena mengirim pesan peringatan tentang virus corona, telah meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020).

Kematian dokter 34 tahun itu menuai kemarahan di seantero China, dengan publik meminta pemerintah meminta maaf secara langsung kepada keluarganya.

Dalam wawancara eksklusif dengan The New York Times, Li mengungkapkan bahwa dia segera menemukan bahwa tingkat penularan virus itu sangat tinggi.

"Saya tahu ketika saya terlibat kontak dengan pasien yang sudah tertular. Karena penyakit itu tak menunjukkan gejala tertentu, saya jadi kurang berhati-hati," ujarnya.

Karena menduga bahwa virus itu bisa menular dari manusia ke manusia, pada 31 Desember dia memutuskan memperingatkan koleganya via WeChat.

Baca Juga: Praktiknya Disidak Petugas Gabungan Dari Aparat Kejaksaan Sampai IDI, Ningsih Tinampi Tetap Cuek dan Nikmati Hasil Kerja, Rupanya Begini Kondisinya Setelah Disidak

Dugaannya merujuk kepada adanya kabar pasien yang dikarantina karena virus tersebut, sehingga dia merasa perlu melakukan langkah pencegahan.

Di kalangan dokter, terdapat diskusi bahwa mereka menduga penyakit Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) yang mewabah pada 2002-2003 kembali lagi.

"Kami harus bersiap untuk menghadapinya secara mental, dan mengambil langkah perlindungan yang diperlukan," jelas Li Wenliang.

Namun, upayanya untuk melakukan peringatan malah dimaknai polisi sebagai penyebaran rumor.

Baca Juga: Diduga Kena Tendangan di Ulu Hati, Siswa SMP Meninggal: Hati--hati, Tendangan di Ulu Hati Memang Bisa Sebabkan Kematian, Ini Alasannya