Advertorial
Intisari-Online.com - Pemerintah Singapura menyatakan status wabah virus corona yang sedang melanda negeri “Singa” serius.
Meski begitu, pemerintah menekankan agar kehidupan sehari-hari tetap dapat berjalan normal seperti biasa.
Sesuai dengan standar operasional status tanggap terhadap wabah penyakit atau disingkat Dorscon, status Singapura saat ini berwarna kuning.
Kuning berarti ada penyebaran kecil wabah penyakit atau penularan secara serius namun tidak sampai meluas ke masyarakat.
Menteri Kesehatan Gan Kim Yong, dikutip The Straits Times Rabu (5/2/2020) menyampaikan, status warna ini dapat berubah menjadi oranye jika ada penyebaran meluas yang sumbernya tak dapat dipastikan.
Warna Dorscon mulai dari status yang paling ringan, terdiri dari hijau, kuning, oranye, dan merah.
Hijau diartikan tidak ada masalah wabah yang serius Singapura pernah mengaktifkan warna oranye ketika wabah SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah) mengguncang negara kota itu pada 2003 silam.
Status oranye mengindikasikan penyebaran wabah sangat serius yang berdampak luas terhadap kesehatan publik.
Warna merah akan diaktifkan jika kondisi penyebaran wabah sudah meluas dan tidak terkontrol yang memerlukan tanggap darurat.
Alasan status kuning untuk virus corona
Alasan mengapa status Singapura saat ini masih berwarna kuning, adalah karena sejauh ini penyebaran virus corona hanya berasal dari satu sumber yang ditangani dengan baik oleh otoritas.
Belum ada indikasi bahwa patogen dengan kode 2019-nCov ini telah menyebar secara komunal dan meluas di Negeri "Singa".
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) menyampaikan, risiko terinfeksi virus corona di tempat umum atau transportasi umum seperti MRT dan bus pada dasarnya rendah.
Yang pasti warna kuning bukan berarti pemerintah Singapura bersantai-santai.
Sejumlah kebijakan seperti karantina dan pengukuran suhu tubuh adalah tindakan yang umumnya diambil saat status oranye.
Selain itu, status kuning mempersiapkan institusi kesehatan untuk selalu berjaga-jaga terhadap segala perkembangan yang ada Jumlah korban yang terinfeksi virus corona di Singapura berdasarkan data terakhir, Kamis pagi (6/2/2020) telah mencapai 28 orang, termasuk bayi usia enam bulan yang menjadi pasien termuda.
Angka ini nomor tiga tertinggi di dunia setelah China dan Jepang. Para pasien yang terinfeksi, termasuk seorang Warga Negara Indonesia ( WNI), sedang menjalani perawatan di ruang isolasi Singapore General Hospital (SGH) dan National Centre for Infectious Diseases (NCID) Kondisi mereka stabil di mana satu penderita telah dinyatakan sembuh dan telah meninggalkan rumah sakit.
62 kasus yang dicurigai masih menunggu hasil laboratorium untuk mengkonfirmasi apakah mereka terinfeksi atau tidak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Singapura: Wabah Virus Corona Serius, tapi..."