Advertorial
Intisari-online.com -Saat ini, dunia sedang membahas mengenai merebaknya viruscorona.
Dilaporkan sudah ribuankasus lebih orang terkonfirmasi dan 106 orang di antaranya tewas.
Korban terbanyak datang dari kota Wuha, China dan beberapa kota lainnya di China.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa wabah virusini bisa menyebar ke negara lain.
Selain itu, sejauh ini ada dugaan bahwa virus corona merupakan senjata biologis buatan China yang melarikan diri dari laboratorium.
Mungkin terdengar aneh namun faktanya, China memang selalu berupaya membuat ketidakmungkinan menjadi mungkin.
Jangankan senjata biologis bak virus corona, China pernah mencoba membuat monyet jenis baru dengan genetika manusia.
Seperti dilansir dariDaily Mirror, pada Jumat (12/4/2019), para ilmuwan China berhasil menciptakan monyet jenis baru yang ditanami gen manusia.
Bahkan, hal itu menunjukkan hewan ini menjadi lebih cerdas dan sedikit mirip dengan manusia.
Alhasil, kontroversi ini telah memicu kemarahan dunia, karena sebelumnya China juga pernah membuat bayi dengan gen yang diedit.
Ilmuwan dunia, dan ahli genetika Universitas Coloradi, Jacquelin Glover, mengecam percobaan itu dan dianggap 'memanusiakan' binatang buas.
Namun, peneliti utama Su Bing dari Institut Ilmu Hewan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok Kunming menepisnya, dan menyebut tes monyet berguna untuk merawat otak manusia.
Dijelaskan bahwa, percobaan ini ditinjau oleh dewan etika universitas dan telah mengikuti praktik ilmiah terbaik China dan internasional.
Serta standart hak-hak hewan Internasional.
"Dalam jangka panjang, penelitian dasar seperti itu juga akan memberikan informasi berharga untuk analisis etiologi dan pengobatan penyakit manusia, seperti autisme yang disebabkan perkembangan otak yang tidak normal," kata Su Bing padaCNN.
Analisis perilaku dan fisiologi monyet menunjukkan bahwa mereka berkembang dengan cara yang mirip manusia.
Dengan ingatan jangka pendek yang lebih baik dan waktu reaksi yang lebih cepat.
Dalam film Planet Kera, primata juga mengembangkan lebih banyak otak mirip manusia, yang memungkinkan mereka menghancurkan peradaban manusia.
Perdebatan tentang etika pengeditan gen pada hewan dan manusia mungkin berpotensi menyebabkan bahaya dan bencana, yang berkecamuk sejak lama dalam komunitas ilmiah.
Baca Juga: Sering Pesan Minuman Matcha di Kedai Kopi Terkenal Ini? Ini Rupanya 9 Manfaat Kesehatan Bubuk Matcha
Hanya enam bulan lalu, ilmuwan china telah menghasilkan manusia pertama yang lahir dengan genom yang diedit juga menyebabkan kemarahan ilmuwan dunia.
Apa yang disebut 'peneliti kejam' mengatakan ia menggunakan teknik penyuntingan gen untuk mengubah gen pada embrio manusia sebelum menanamkannya ke dalam rahim seorang wanita.
Dr He Jiankui mempresentasikan temuannya pada November 2018 di KTT Internasional Kedua tentang Pengeditan Genom Manusia di Universitas Hong Kong.
Dia banyak dikritik karena melanggar berbagai norma dan pedoman ilmiah dan etika yang berbeda.