Find Us On Social Media :

Pemilik WO Ini Beli Rumah Rp1,2 M, Pengantinnya Hanya Diantar Dua Termos Nasi: Korban Sampai Saat Ini Sudah Ada Sekira 40

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 7 Februari 2020 | 15:06 WIB

Selain Pandamanda, Ini Deretan Kasus Penipuan Wedding Organizer yang Viral

Mereka harap-harap cemas menunggu kepastian apakah pernikahan mereka dapat terlaksana di hari yang sudah ditentukan.

Mereka terancam gagal menikah lantaran pemilik wedding organizer bodong Pandamanda, Anwar Said sudah tak lagi memilik aset kekayaan.

“Berpotensi menjadi korban sampai saat ini sudah ada sekira 40," kata Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah dalam ungkap kasus, Rabu (5/2/2020).

"Bisa jadi jumlah calon korban itu berkurang jika dia bisa melaksanakan dengan baik di bulan-bulan ke depan."

"Tetapi sampai saat ini aset yang dimiliki sudah tidak ada," sambung Azis.

Uang yang telah disetorkan para calon pengantin rupanya Anwar Said gunakan untuk keperluan lain.

“Bukan untuk keperluan pernikahan,” beber Azis.

Baca Juga: Wabah Virus Corona di Singapura Merupakan Hal Serius, Tapi Beginilah yang Dihimbaukan Terhadap Warganya

Paket Tak Masuk Akal

Terungkap, Anwar Said bersiasat agar wedding organizer tetap beroperasi dengan cara tambal sulam.

Tersangka menggelar pernikahan korbannya dengan menggunakan uang korban yang menikah berikutnya.

Azis memastikan Anwar Said tak masuk akal memberikan penawaran harga paket pernikahan kepada para kliennya itu.

Apalagi ia berani memberikan paket lengkap seperti katering, dekorasi, gaun pengantin, hingga cincin pernikahan.

Jika ini diteruskan, kata Azis, korban-korban berikutnya yang sudah terlanjur melunasi pembayaran berpotensi menjadi korban.

"Walau saat ini sebagian besar yang sudah membayar lunas belum terlaksana pernikahannya, masih bulan-bulan depan,” sambung Azis.

Agar tak ada lagi korban berikutnya, polisi segera menciduk pelaku.

Langkah Anwar Said menawarkan pernikahan dengan paket Rp 50 juta, Rp 65 juta, hingga Rp 100 juta dinilai tak masuk akal secara perhitungan.

"Maka dia menutupi dari pendaftar berikutnya kemudian menutup lagi menutup lagi,” tegas dia.

Baca Juga: Irwansyah dan Zaskia Sungkar sampai Hindari Pertemuan Keluarga karena Enggan Ditanya 'Kapan Punya Anak', Cara Ini Bisa Membantu Hadapi Situasi Tak Mengenakan itu

Beli Rumah Rp 1,2 Miliar

Usut punya usut, Anwar Said diam-diam menilep uang pasangan calon pengantin korbannya untuk kepentingan pribadi.

Hasil penyidikan Polres Metro Depok mengungkap, tersangka membeli rumah mewah seharga Rp 1,2 miliar.

Rumah tersebut tak langsung diayar tunai, namun pelaku baru membayar uang muka sebesar Rp 300 juta.

"Ini mulai trouble (bermasalah) setelah dia beli rumah," ungkap Azis.

"Untuk uang muka rumahnya dia pakai uang pelanggannya."

"Kemudian dia memasarkan melalui sosmed berbayar hingga dapat banyak pelanggan,” beber Azis.

Selain rumah mewah, pelaku Anwar Said juga menggunakan uang korbannya untuk cicilan kendaraan.

"Mobilnya saat ini sedang digadaikan,” kata Azis.

Baca Juga: Seolah Cuci Tangan dari Masalah Virus Corona, Presiden China Xi Jinping Justru Menghilang Bak Ditelan Bumi

Total Kerugian Rp 2,5 Miliar

Menurut informasi, total kerugian dari puluhan calon pasangan pengantin korban wedding organizer bodong Pandamanda diperkirakan bertambah.

Total sementara mencapai Rp 2,5 miliar dan kemungkinan masih bisa bertambah.

Sebelumnya, polisi menaksir kerugian sementara para korban di angka Rp 1 miliar.

Jumlah kerugian itu belakangan bertambah lantaran korban-korban lain terus berdatangan dan melapor ke Polres Metro Depok.

“Kemarin masih hitungan kasar, masih hitung lagi karena ternyata masih banyak klien yang berdatangan untuk melaporkan."

"Hitungan sementara masih Rp 2,5 miliar, ini masih bisa lebih lagi ya,” ujar Azis.

Sampai saat ini polisi baru mengamankan Anwar Said.

Sementara, enam pegawai di wedding organizer masih berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.

“Dia punya pegawai tetap enam orang, sebulan digaji sekitar Rp 1 juta."

"Nanti kami lihat apakah mereka proaktif untuk melakukan perbuatan yang sama atau tidak."

Baca Juga: Minta Bonek Tahan Diri, Risma Akui Lebih Canggih dari Para Gengster di Surabaya, Kamera CCTV Bisa Ungkap Sosoknya: 'Wajah, Sidik Jari, Punya Aku'

"Kami baru menetapkan tersangka saudara Anwar ini karena aktif menawarkan, termasuk di media sosial,” tutur dia.

Anwar Said merintis wedding organizer sejak 2014 silam dan usahanya mulai kembang kemis pada 2018.

“Tepatnya tanggal 2 Februari 2020 itulah yang kemudian memicu wedding organizer ini untuk diperiksa secara mendalam,” beber Azis.

Korban Mulai Curiga

Prasetyo (27) satu dari sekian puluhan calon pengantin yang menjadi korban penipuan Anwar Said.

Ia mulai menaruh curiga wedding organizer Pandamanda bermasalah, setelah diminta melunasi pembayaran.

Pada Senin (3/2/2002) sekira pukul 15.00 WIB, ia menerima telepon dari Anwar Said, pemilik WO Pandamanda.

Baca Juga: Mayat Bocah 13 Tahun Ditemukan Tengkurap Mengenaskan di Tumpukan Sampah, Kuat Diduga Pembunuhan Berencana, Warga Tidak Menyangka Jika Sosok Ini Jadi Pelakunya

Di balik telepon, Anwar Said meminta Prasetyo segera melunasi sisa pembayaran paket pernikahan sebesar Rp 30 juta.

Prasetyo mengaku mengambil paket Rp 60 juta untuk pernikahannya melalui wedding organizer Pandamanda.

Sebelumnya, ia telah memberikan uang muka sebesar Rp 30 juta secara tunai.

Ia langsung membawa uang itu ke kantor Anwar Said.

“Kemarin sore dia Anwar Said masih nelepon saya pukul 15.00 WIB minta pelunasan," ucap Prasetyo.

"Tapi saya tolak,” sambung Prasetyo di Mapolrestero Depok, Selasa (4/2/2020).

Prasetyo beralasan, karena belum mendapatkan sejumlah pelayanan dari uang yang sudah ditransfernya.

“Gimana mau saya lunasin dia aja belum fitting gaun pernikahan saya dan belum bikin cincin pernikahan."

"Dia bilang cincin pernikahan udah dibuat tapi enggak masuk akal gimana caranya dia buat."

Baca Juga: Ditemukan Telur Asin Warna Coklat, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Telur Asin, Salah Satunya Kurangi Tekanan Darah Tinggi

"Sementara dia saja belum ngukur jari saya. Terus enggak ada yang namanya orang gaun, orang katering, ngontak ke saya."

"Ini malah jadi saya yang ngejar-ngejar dia,” Prasetyo kesal.

Terakhir, Prasetyo menjelaskan bahwa dirinya tahu WO Pandamanda bermasalah pada kemarin malam.

“Tahu penipuan ini dari Google kalau search pandamanda WO itu banyak artikel yang kecewa sama Pandamanda dan banyak korbannya,” beber Prasetyo.

Tersangka dijerat Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan, dengan ancaman penjara di atas lima tahun lamanya

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Isnaini dan Suami yang Menikah Ditipu WO Bodong, Ada Sosok Baik yang Membantu