Find Us On Social Media :

Tidak Banyak yang Tahu, Pria Ini Adalah Dalang Pembunuhan Jenderal Soleimani Sebenarnya, Bertujuan Melaksanakan Rencana Puluhan Tahun!

By Maymunah Nasution, Jumat, 10 Januari 2020 | 14:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan pers di Gedung Putih, Washington, pada 8 Januari 2020.

Lee mengatakan sugesti Pompeo bahwa Kongres tidak perlu berdebat mengenai aksi militer terhadap Iran sangatlah "tidak bergaya Amerika" dan tidak dapat diterima.

Kritik terus berdatangan saat anggota konggres Demokrat Gerry Connolly dari Virginia menyebut briefing tersebut "kekanak-kanakan"

Kandidat senat asal Demokrat Elizabeth Warren mengatakan dia tidak teryakinkan mengenai ancaman oleh Soleimani yang disampaikan saat briefing, untuk melegalkan aksi pembunuhannya.

Semenjak menjadi diplomat unggulan Amerika, Pompeo telah menjadi orang utama yang mengkampanyekan tekanan maksimal kepada Teheran.

Baca Juga: Karena Kecewa, Wanita Ini pun Berani Tagih Utang Rp70 Juta ke Istri Kombes Lewat Sosmed, Namun Ia Malah Berakhir di Persidangan

Bulan April 2019, Pompeo adalah kekuatan utama saat pihak administrasi Trump menunjuk Pasukan Polisi Revolusioner Iran, termasuk Pasukan Quds, sebagai organisasi teroris internasional.

Itu adalah kali pertama Amerika menunjuk bagian pemerintahan negara lain sebagai organisasi teroris dan mendasarkan legalisasi pembunuhannya berdasarkan asumsi tersebut.

Juni 2019, setelah Iran menembak drone Amerika, Pompeo kecewa dia gagal meyakinkan Trump untuk mengambil aksi agresif menyerang Iran dan Soleimani karena Trump membatalkan serangan balasan.

Namun di tanggal 27/12/2019, Pompeo berhasil meyakinkan Trump untuk menyerang Iran.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Harry dan Meghan untuk Mundur Dari Kerajaan, Ratu Inggris Lakukan Hal Darurat Ini, Tapi Justru Meghan Markle Bertindak Di Luar Dugaan