Advertorial
Intisari-online.com - Sepekan gejolak tensi antara Iran dan AS semakin memanas, ujungnya kedua negara saling balas serangan.
Ini adalah situasi terburuk yang pernah terjadi di mana dunia semakin dekat dengan Perang Dunia III.
Selain itu, Iran dikabarkan juga membuat ancaman kepada negara-negara sekutu Amerika termasuk beberapa negara di Asia yang merupakan sekutu AS.
Menurut Daily Star pada Rabu (8/1/19) rezim Iran baru-baru ini juga menebar ancaman akan menyerang Uni Emirat Arab dengan menembakkan rudal ke Dubai.
Rezim Iran mengancam akan menyerang sekutu Amerika, termasuk Uni Emirat Arab dan Israel.
Namun, bukannya gentar Dubai justru pamerkan senjata pertahanan berharga miliaran dollar yang bisa melindunginya dari serangan Iran.
UEA mengaku telah memperkuat persenjataannya setelah melakukan berbagai kesepakatan dengan perusahaan pertahanan di AS dan Eropa.
Ini memiliki peringatan pertahanan rudal paling maju dari semua negara Teluk, menurut Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal.
UEA adalah satu-satunya negara luar AS yang menggunakan baterai THAAD (Terminal High Altitude Area Defense).
Baterai yang terdiri setidaknya enam kendaraan peluncur, masing-masing dilengkapi delapan rudal.
Ini digunakan untuk mencegat dan menghancurkan rudal musuh dan dapat dengan cepat ditembakkan dan diisi kembali.
THAAD juga ditempatkan di Guam dan Korea Selatan, di tengah meningkatnya ketegangan dengan diktator Korea Utara Kim Jong-UN.
Unit Patriot 7 PAC-3 ditempatkan di UAE menawarkan lebih banyak perlindungan dari rudal yang masuk.
Roket ini bergerak berbasis darat menggunakan radar yang melacak 100 target potensial dengan jarak tembak 100 km.
Untuk melindungi peralatan militer ini, pasukannya juga memiliki sistem radar AN/TPY-2/
Mereka dapat membedakan antara semua jenis rudal dan dapat diangkut melalui udara, kapal, dan truk.
Sejauh ini turis yang menuju Dubai didesak untuk tetap waspada, akan serangan rudal oleh Iran.
Peringatan terbaru dari pemerintah Inggris mengatakan, "Setelah kematian Jenderal Soleimani, dalam serangan AS, di Bagdad (3/1) insiden itu menyebabkan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut."
"Ada kemungkinan meningkatnya ancaman terhadap kepentingan Barat dan situasi keamanan yang dapat memperburuk dengan sedikit peringatan."
Profesor Iran Seyed Mohammad Marandi, dari Universitas Teheran, juga telah memperingatkan, "Jika saya adalah warga negara Barat, saya akan segera meninggalkan Uni Emirat Arab."
Baca Juga: Mungkin Anda Belum Tahu, Ini 4 Manfaat Tak Terduga Memasukkan Air Kelapa Pada Masakan!
Dia menambahkan, "Tidak hanya para pemimpin Iran akan membalas, tetapi juga Irak akan membalas."
Serangan teroris juga tetap "kemungkinan" di UEA, dengan "ancaman serangan teroris yang meningkat secara global.