Kerang hijau diketahui mampu mengakumulasi hidrokarbon aromatik, salah satu senyawa yang terkandung dalam minyak mentah.
Melansir laman resmi Universitas Texas, kerang hijau atau Perna viridis merupakan biofilter yang dapat tiba-tiba muncul dengan masif untuk mengembalikan stabilisasi lautan.
Kerang ini banyak dikonsumsi dan menyumbang ekonomi sebagian besar petani tambak di pesisir pantai Indonesia.
Sayangnya, mengkonsumsinya terlalu banyak dapat menimbulkan masalah cukup serius.
Baca Juga: Beli Pisang, Ibu Ini Ngeri Ada Jarum Besar dan Tajam di Dalam Pisang yang Digigit Anaknya
Karena bertugas sebagai biofilter, kerang hijau akan mengikat logam berat dan bahan pencemar yang ada di laut seperti minyak yang bocor ke laut.
Bahkan di luar wilayah Asia Pasifik, kerang ini dianggap hama dan mengganggu ekosistem lokal.
Dilansir dari india.mongabay.com, Perna viridis merupakan spesies kerang asli dari India.
Kandungan racun di dalam tubuhnya menyebabkan ilmuwan menyarankan jangan memakan kerang ini terlalu banyak.