Namun, terjadinya petir tersebut juga harus memenuhi tiga syarat utama.
Pertama, adanya panas matahari yang menguapkan air.
Kedua, terdapat partikel mengambang di udara yang biasanya dari garam laut atau polutan industri.
Ketiga, adanya kelembapan suatu daerah.
Petir terbentuk dari awan Comonolimbous. Di dalam awan tersebut, terdapat partikel bermuatan positif dan negatif.
Baca Juga: Jangan Pernah Mencuci Piring Saat Hujan Petir! Atau Nyawa Kita Bisa Terancam, Ini Alasannya
Partikel yang bermuatan positif berkumpul di atas, dan negatif berkumpul di bawah.
Kemudian keduanya saling bergesekan, sehingga jika energinya cukup maka akan dilepaskan dalam bentuk petir.
Indonesia termasuk sebagai negara dengan jumlah petir yang banyak, karena terletak di daerah khatulistiwa.
Serta, Jawa Barat yaitu Bogor dan Majalengka menjadi daerah di Indonesia yang paling banyak terjadi petir.
"Petir ini ada yang berasal dari muatan positif dan dari muatan negatif. Ada dari awan ke tanah, ada dari tanah ke awan," kata Zoro, Rabu (18/12/2019).