Advertorial

6 Anak Tewas Tersambar Petir Ketika Menyeduh Teh di Bawah Pohon Mangga

Tatik Ariyani

Editor

Enam orang anak berusia antara empat dan 10 tahun dilaporkan tewas setelah tersambar petir saat membuat teh di bawah pohon mangga, Rabu (31/7/20
Enam orang anak berusia antara empat dan 10 tahun dilaporkan tewas setelah tersambar petir saat membuat teh di bawah pohon mangga, Rabu (31/7/20

Intisari-Online.com - Rabu (31/7/2019), enam orang anak berusia antara empat dan 10 tahun dilaporkan tewas setelah tersambar petir.

Diketahui, mereka tersambar petir saat membuat teh di bawah pohon mangga.

Insiden tersebut terjadi di kota Siguiri, Guinea timur laut, dekat perbatasan Mali, tak lama setelah terjadi badai sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Menurut saksi mata yang juga penduduk lokal, Mamadi Doumbouya, kepada AFP, ada delapan anak ditemani oleh dua ibu-ibu, yang sedang berteduh di bawah pohon mangga di belakang rumahnya.

Baca Juga: Ritual Tertua di Dunia 70.000 Tahun yang Lalu: Menyembah Ular Piton di Pedalaman Afrika

"Saya mengundang mereka semua untuk berlindung di ruang tamu saya. Kedua ibu bergegas masuk ke dalam rumah saya, tetapi anak-anak tampaknya bertahan untuk meminum satu cangkir teh terakhir," ujarnya.

Saat itu mendadak terdengar suara petir yang sangat keras, menyambar pohon mangga tempat anak-anak itu berteduh.

Seketika itu, Doumbouya bersama dua ibu anak-anak tersebut bergegas keluar dan melihat anak-anak sudah terbaring di tanah dan tak sadarkan diri.

Keenam anak-anak tersebut, lima perempuan dan seorang anak laki-laki berusia empat tahun dinyatakan telah meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Kisah Penyintas Serangan Hiu, 4 Hari Terombang-ambing di Lautan, Mendengar Teriakan dan Melihat Orang-orang Dimakan Hidup-hidup Tiap Harinya

Seorang dokter dari rumah sakit Siguiri mengatakan, enam anak tersebut telah meninggal saat dibawa ke rumah sakit pada sore harinya dan dua lainnya kini sedang di bawah observasi medis selama beberapa hari mendatang.

Insiden sambaran petir tersebut terjadi saat kawasan Afrika Barat yang kini tengah memasuki musim penghujan.

Pada Sabtu (27/7/2019) pekan lalu, insiden tanah longsor menerjang sebuah pertambangan emas di daerah yang sama dan menewaskan hingga empat orang, termasuk seorang anak berusia dua tahun dan ibunya.

Baca Juga: Tak Punya Keluarga, Lelaki Tua Ini Semangat Berjualan Bubur dari Jam 3 Pagi Hingga Larut Malam

"Para korban bekerja di bekas tambang emas di mana penambangan dilarang karena risiko tanah longsor di tengah hujan lebat."

"Tetapi orang-orang justru pergi untuk berlindung di dalam terowongan," kata seorang pejabat Palang Merah.

(Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyeduh Teh di Bawah Pohon Mangga, 6 Anak-anak Tewas Tersambar Petir"

Artikel Terkait