Find Us On Social Media :

Peringatan Sudah Dicabut, Tsunami Diberitakan Akan Terjang Maluku Sehubungan Terjadinya Gempa, Simak Cara-cara Untuk Hadapi Kedua Bencana Tersebut!

By May N, Jumat, 15 November 2019 | 20:15 WIB

 

Intisari-online.com - Peringatan dini tsunami di Jailolo, Maluku Utara telah dicabut sehubungan terjadinya gempa dengan magnitudo 7,1 pada Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 WIB.

Pencabutan tersebut terjadi pukul 01.45 WIB melalui laman resmi BMKG.

Perlu diketahui, tsunami memang hampir mirip dengan gempa bumi, tetapi banyak perbedaan mulai dari cara mengatasi pasca-bencana sampai antisipasi.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah yang dapat kita ketahui mengenai cara berlindung dan antisipasi yang tepat untuk keduanya.

Baca Juga: Saat 'Raja Narkoba' Pablo Escobar Masih Hidup, Pemerintah Kolombia Seperti Tak Memiliki Kekuasaan, Polisi Hanya Ditertawakan Saat Menangkapnya

Belajar dari Chile dan Jepang, dapat kita pelajari bahwa ada beberapa cara yang dapat ditiru seperti:

1. Latihan evakuasi bagi semua orang

Di Chile, setiap tahun dijalankan minimal enam hingga tujuh evakuasi di semua wilayah.

Latihan evakuasi dilakukan selama berjam-jam dan diikuti oleh sekitar satu juga orang untuk mempersiapkan jika terjadi bencana besar.

Baca Juga: Kerjaannya Mengintai Manusia dari Dalam Hutan Rimba, Inilah Asal Mula Bagaimana 'Makhluk Primitif Berbahaya' Ini Bisa Menarik Perhatian Dunia

2. Peringatan dini untuk semua penduduk

Sistem peringatan dengan sirene beberapa menit setelah gempa dapat mempercepat upaya evakuasi.

3. Adanya kode etik bangunan

Di Chile aturan pemerintah menyatakan jika setiap bangunan harus dapat bertahan hingga magnitudo 9.

Baca Juga: Nyaris 20 Tahun Tidak Direnovasi, Gedung Pakuan Akan Dibangun Kolam Renang, Ternyata Ada Kaitannya dengan Cedera yang Dialami Ridwan Kamil Ini

Sementara itu di Jepang pemerintah menyatakan bangunan harus mudah bongkar pasang agar tidak menimbulkan cedera berlebih saat gempa.

4. Kepatuhan aturan oleh semua pihak

Jika semua pihak mematuhi aturan bersama maka tidak akan ada kerugian berlebih akibat kedua bencana alam tersebut.

Masyarakat Jepang juga dipersiapkan untuk tanggap terhadap bencana alam yang terus mengintai mereka, dimulai sejak taman kanak-kanak.

Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan unsur-unsur pengetahuan dalam menghadapi bencana ke dalam sistem pendidikan.

 Baca Juga: Jangan Lagi Dilakukan, Simpan Makanan Bersama Plastiknya di Kulkas Seperti Menimbun Penyakit, Gantilah dengan Cara Ini