Find Us On Social Media :

Orangtuanya Tak Ada, Bocah 12 Tahun Ini Terpaksa Putus Sekolah dan Jualan Kerupuk Keliling Kampung Demi Nafkahi Nenek dan Bibinya

By Nieko Octavi Septiana, Kamis, 7 November 2019 | 13:00 WIB

Nurzen (12), warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur

Intisari-Online.com - Sebagai seorang anak-anak, Nurzen (12), tidak bisa menikmati masa kecil seperti anak-anak lainnya.

Biasanya anak-anak akan banyak menghabiskan waktu dengan belajar di sekolah dan juga bermain dengan teman-teman sebayanya.

Namun, bukan itu yang dilakukan Nurzen. 

Bocah warga Kampung Pesantren Al-Falah RT 02/04, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur itu harus berjualan kerupuk kembang keliling kampung untuk membantu menafkahi bibi dan neneknya.

Baca Juga: Alami Nyeri Punggung Pasca Melahirkan Secara Sesar? Jangan Takut Ini Cara Mengatasinya

Saat berjualan, bocah pedagang kerupuk ini tak lepas dari peci merahnya.

Ia terlihat begitu gigih dan sabar berjualan kerupuk dari satu kampung ke kampung lainnya.

"Hasil berjualan saya berikan untuk bibi dan nenek, ayah saya sudah meninggal."

"Kalau ibu masih ada tapi tidak tahu keberadaannya di mana," ujar Nurzen kepada Tamem (35) seorang warga Cilaku yang membeli kerupuknya, Rabu (6/11/2019).

Baca Juga: Langsung Cek Ponsel Setelah Bangun Tidur? Awas, Kebiasaan Ini Bisa Bahayakan Nyawa Kita

Nurzen mengatakan, seminggu ia mengambil 12 ikat yang berisi 120 bungkus.

Setiap hari, Nurzen keliling berjualan dan penghasilan pun tak pasti, kadang laku kadang tidak.

Nurzen bercerita ia hanya tamat SD dan tak melanjutkan sekolah dan ia sudah hampir satu tahun berjualan kerupuk

"Sering pulang malam, kalau barang dagangan gak habis. Pokoknya sehabis saja, belum habis gak pulang," katannya.

Kabar adanya bocah dari Cianjur selatan yang terpaksa berjualan kerupuk ke daerah kota Cianjur, menarik perhatian anggota DPRD Cianjur, Rustam Efendi.

Ia langsung berinisiatif di internal fraksi untuk menyambungkan ke Dinas Sosial.

Ia mengatakan, ide jadi anak angkat dengan cara anggota fraksi iuran giliran untuk membantu pun sempat tercetus.

 

Baca Juga: Berkeringat dan Merasa Sakit, Ibu Ini Kira Itu Hanyalah Tanda Menopause, Tapi Ternyata Dia Alami Kondisi Mematikan Ini

"Hari ini melalui anggota Pemuda Pancasila di Pasirkuda saya sudah meminta untuk mengidentifikasi orang tuanya dan keluarganya, data awal ayahnya meninggal, kami ingin mengetahui keluarga yang tersisa siapa saja," kata Rustam.

Ia mengatakan akan minta izin ke Dinas Sosial, memanajemen perihal bantuan yang diperlukan oleh bocah tersebut.

"Kabarnya Dinsos dan Kesra juga akan membantu, kami akan mengakomodir semua, selain di internal akan menggalang bantuan ke fraksi lainnya dengan dasar kemanusiaan," katanya.

Rustam mengatakan, sekolah bocah tersebut harus dilanjutkan lalu bantuan sandang pangan harus diakomodir.

"Harus lanjut sampai SMP dan SMA, harus ada yang monitoring dan kontrol sampai bisa mandiri," katanya. (Ferri Amiril)

Baca Juga: Masalah Desa Fiktif, Presiden Jokowi Akan Kejar Sampai Oknumnya 'Ketangkep'

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ayah Meninggal, Ibu Entah di Mana, Bocah di Cianjur Terpaksa Berjualan Kerupuk demi Bantu Sang Nenek