Find Us On Social Media :

Gegara Dibully Waktu Kecil, Marshanda Sampai Kini Masih Traumatis, Korban Bully Ternyata Akan Terus Trauma Selama 40 Tahun

By Mentari DP, Senin, 28 Oktober 2019 | 17:00 WIB

Sebuah penelitian terbaru mengemukakan, korban bullying di masa kecil ternyata berdampak 40 tahun kemudian, mulai dari efek sosial, fisik, sampai kesehatan mental.

Korban bullying tersebut memiliki risiko besar, memperoleh kesehatan fisik dan mental buruk pada umur 50 tahun.

Sering di-bully juga meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kemauan untuk bunuh diri.

Penelitian yang dilakukan British National Child Development Study pada anak-anak yang lahir di Inggris ini, coba mengikuti perkembangan 7,771 anak berumur 7 sampai 11 tahun.

Ryu Takizawa, pimpinan penulis Institute of Psychiatry di King’s College London, mengatakan jika penelitian mereka menunjukan efek bullying masih terasa empat dekade kemudian.

“Dampak bullying sangat keras dan meresap, dengan konsekuensinya terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi, dapat berlangsung lebih lama,” ujar Takizawa seperti dilansir dari sciencedaily.com pada 2017 silam.

Individu yang di-bully pada masa kecil juga berisiko memiliki tingkat edukasi rendah, dengan lelaki yang dibully lebih berisiko untuk menganggur.

Hubungan sosial ternyata juga bisa terpegaruh. Dibully membuat mereka malas untuk melakukan aktivitas sosial, dan menurun tingkat kepuasan hidupnya.

Profesor Louise Arseneault, penulis senior dari Institute of Psychiatry di King’s menambahkan,

“Kita harus membuang jauh-jauh persepsi jika perilaku bullying itu tidak bisa terhindarkan dalam pertumbuhan.”

“Guru, orang tua, dan pembuat kebijakan harus waspada, apa yang terjadi di taman bermain anak-anak (bullying) memiliki dampak jangka panjang terhadap mereka.”

“40 tahun itu waktu yang panjang, jadi tidak ada keraguan tentang pengalaman anak-anak muda bisa melindungi mereka dari bullying, atau memperburuknya,” ujar Arseneault.

Baca Juga: Tak Hanya Untuk Berenang, Air di Kalibiru di Raja Ampat Juga Bisa Diminum oleh Wisawatan, Ini Alasannya