Find Us On Social Media :

Berkali-kali 'Ditelan' Kuda Nil dan Ditenggelamkan di Sungai hingga Tubuhnya Terkoyak-koyak, Mantan Pemandu Safari Ini Selamat dengan Ajaib

By Nieko Octavi Septiana, Minggu, 20 Oktober 2019 | 20:30 WIB

Seorang pria ditelan kuda nil yang mengamuk dan berhasil selamat secara ajaib

Intisari-Online.com - Biasanya kuda nil digambarkan sebagai hewan yang lamban dan pemalas jika di kartun-kartun.

Tapi jangan salah, nyatanya kuda nil adalah mamalia paling mematikan.

Bahkan, melansir Mirror pada Sabtu (19/10/2019), seorang pria yang merupakan mantan pemandu safari menceritakan pengalamannya ditelan oleh kuda nil yang mengamuk.

Bisa jadi Paul Templer (50) adalah satu-satunya orang yang selamat dari serangan kuda nil dan kini bisa menceritakan kisah yang mengerikan itu.

Baca Juga: Tanggal 20 Oktober Dianggap ' Keramat' Bagi Indonesia, Karena 2 Presiden Ini Juga Dilantik Pada Tanggal yang Sama, Siapa Saja Mereka?

Dikisahkan pemandu safari veteran itu mendayung di sepanjang Sungai Zambezi di Zimbabwe ketika semuanya tiba-tiba "menjadi gelap dan sunyi" dan ada bau mengerikan seperti telur busuk.

Ketika dia menyapukan jari-jarinya di atas moncong, dia menyadari bahwa telah masuk ke dalam tenggorokan seekor kuda nil besar yang "mengamuk".

Templer mengatakan, "Saya tidak tahu apa yang telah memukul saya. Yang saya tahu adalah dari pinggang saya ke atas saya tidak kering tetapi saya tidak basah juga seperti kaki saya.

"Saya bisa merasakan tekanan luar biasa ini meremukkan punggung bawah."

Baca Juga: Viral Sosok Dukun hingga Nyi Roro Kidul Amankan Pelantikan Presiden, Ini Alasan Orang Masih Percaya Hal-hal Mistis

Selama perjuangan hidup atau mati, dia merasa lega karena dia tidak terjebak dalam rahang buaya.

Mantan prajurit Angkatan Darat Inggris itu secara ajaib lolos dari rahang kuda nil dan bertahan hidup meskipun menderita luka mengerikan yang mengakibatkan lengan kirinya diamputasi.

Rekannya, Evans Namasango, tenggelam setelah dia tersingkir dari kano selama insiden mengerikan di negara asalnya Zimbabwe pada Maret 1996.

Templer, yang saat itu berusia 27 tahun, dan sesama pemandu membawa enam wisatawan dalam perjalanan kano di dekat Air Terjun Victoria ketika mereka menemukan sekelompok kuda nil di sungai yang dipenuhi buaya di Afrika.

Baca Juga: Sang Orator Ulung Berkata: 'Amerika Kita Setrika! Inggris Kita Linggis!' Inilah Potret Perjalanan 7 Pemimpin Indonesia