Find Us On Social Media :

Aksi Teror 11 September 2001, Bukti Bahwa CIA Telah Kecolongan dan Tidak Berdaya

By Mentari DP, Rabu, 11 September 2019 | 12:00 WIB

Aksi teror 11 September 2001, bukti bahwa CIA telah kecolongan dan tidak berdaya.

Pada tahun itu, tiga tokoh utama pelaku serangan 11 September, Mohammed Atta, Marwan al Shehhi, dan Zirrad Jarrah terdeteksi telah terbang ke Hamburg untuk bergabung dengan rekan-rekannya.

Kelompok ini kemudian lebih dikenal sebagai kelompok teroris, Hamburg Cell.

Tapi hingga mereka melancarkan aksinya pada 11 September, para agen CIA ternyata tidak mampu mendeteksi atau bahkan mencegahnya.

Ketidakmampuan CIA itu diakui oleh Direktur CIA saat itu, George Tenet yang memberikan pendapat bahwa aksi teror menggunakan pesawat komersial sebagai rudal hidup benar-benar sama sekali tidak masuk dalam dugaan, analisis atau sesuatu yang diperkirakan akan terjadi.

Padahal sebelumnya, sejumlah rencana aksi teror dengan modus serupa sudah  berhasil diungkap sehingga aksi menabrakkan pesawat bajakan ke sasaran yang dikehendaki berhasil digagalkan.

Serangan teror 11 September 2001 yang dari sisi militer merupakan gempuran dadakan tak terduga, benar-benar telah mampu menciptakan efek trauma maksimal tidak hanya bagi AS tapi juga bagi dunia.

Serangan teror udara itu bahkan setara dengan gempuran kilat militer Jepang ke Pearl Harbour yang kemudian memaksa AS terlibat PD II hingga berdarah-darah.

Aksi militer besar-besaran pun digelar militer untuk melancarkan balas dendam terhadap serangan 11 September melalui operasi militer bersandi War On Terrorism, khususnya di medan tempur Irak dan Afghanistan yang terus berlanjut hingga saat ini. (Moh. Habib)

Baca Juga: Kasus Audisi PB Djarum Bulu Tangkis Dihentikan: Ini Sederet Atlet Jebolan PB Djarum, Ada Alan Budikusuma, Mohammad Ahsan, Hingga Kevin Sanjaya