Advertorial
Intisari-Online.com – Dilansir dari tribunnews.com pada Rabu (11/9/2019), Nur Istiqomah mengidap penyakit paru-paru basah.
Oleh karenanya, dia berobat dan menerima obat dari Puskesmas Vila Pertiwi, Cilodong, Kota Depok Jawa Barat.
Tak hanya menerima obat, Nur juga mengatakan dia telah menyuntikan obat yang kedaluwarsa tersebut ke tubuhnya.
Namun baru-baru ini, dia baru mengetahui bahwa obat yang dikonsumsinya sudah kedaluwarsa pada bulan Juli 2019 silam, ketika menyuntikan obat tersebut di tempat lain yakni di Klinik 24 jam.
“Pas sama dokter disana mau nyampur obat, eh obatnya gak kecampur. Saya disuruh lihat botolnya rupanya tanggalnya sudah lewat."
"Dia (dokter) angkat tangan. Gak mau nyuntik saya sementara saya harus rutin setiap hari gak boleh putus nyuntik obat itu,” ujar Nur di kediamannya, Senin (9/9/2019).
Mencari pertanggungjawaban atas kobat kedaluwarsa yang dikonsumsinya, Nur pun mendatangi Puskesmas Vila Pertiwi.
Ini bukan kasus pertama terjadi, di mana pasien menerima obat kedaluwarsa.
Sebelumnya, Novi Sri Wahyuni, yang sedang hamil 15 minggu, mengalami beberapa masalah kesehatan setelah mengkonsumsi vitamin B6 yang sudah kedaluwarsa yang diberikan pihak Puskesmas Kamal Muara.
Masih bolehkah obat kedaluwarsa dikonsumsi?
Menurut beberapa laporan, termasuk laporan yang diterbitkan di Journal of American Medical Association(JAMA), obat-obatan dapat mempertahankan potensinya hingga empat dekade!
Apa artinya tanggal kedaluwarsa?
Tanggal kedaluwarsa adalah persyaratan hukum yang diberlakukan oleh FDA sejak 1979, menurutHarvard Health Letter.
Tanggal kedaluwarsa seharusnya menjadi tanggal di mana ‘produsen masih dapat menjamin potensi penuh dan keamanan obat’.
Tetapi penelitian yang dilakukan oleh FDA menunjukkan bahwa 90 persen lebih dari 100 obat-obatan, baik resep maupun bebas, masih baik digunakan bahkan 15 tahun setelah tanggal kedaluwarsa.
Sebuah laporan dariMedscapemenyatakan bahwa tanggal kedaluwarsa tidak menunjukkan berapa lama obat yang dimaksud ‘sebenarnya baik’ atau aman untuk digunakan.
Sebaliknya, otoritas medis secara seragam mengatakan bahwa aman untuk menggunakan sebagian besar obat melewati tanggal kedaluwarsa, demikian dilansir dari lamanReader’s Digest.
Lalu, sudah berapa lama masih aman dikonsumsi?
Penelitian di JAMA melampaui 15 tahun. Para peneliti menganalisis delapan obat yang berbeda dengan 14 bahan aktif berbeda yang kedaluwarsa dari 28 hingga 40 tahun yang lalu.
Sebagian besar bahan aktif masih 90 persen aktif (potensi minimum yang dapat diterima). Satu-satunya zat yang jatuh tepat di bawah potensi 90 persen adalah amfetamin (untuk ADHD dan narkolepsi), fenacetin (obat penghilang rasa sakit), dan aspirin.
Francis Flaherty, mantan direktur program pengujian FDA, mengatakan kepada Pharmacology Today,bahwa tanggal kedaluwarsa oleh produsen biasanya tidak ada kaitannya dengan apakah suatu obat dapat digunakan lebih lama dan bahwa tanggal ini adalah untuk alasan pemasaran daripada ilmiah.
Tidak menguntungkan bagi mereka produk tersebut berada di rak selama 10 tahun. Mereka pasti menginginkan pergantian.
Namun, sebelum Anda meminum obat apa pun, pastikan untuk menghindari kesalahan pengobatan yang justru dapat merusak kesehatan Anda.
Baca Juga: Masa Kerja Mau Habis, Menteri Susi Pudjiastuti Minta Maaf, ‘Saya Orangnya Sedikit Tengil’
Pengecualian
Namun, ada beberapa obat-obatan yang jangan digunakan setelah melewati tanggal kedaluwarsanya, termasuk:
- Tetrasiklin (antibiotik ini kehilangan efektivitasnya setelah kedaluwarsa, meskipun para ilmuwan masih meneliti ini)
- Nitrogliserin (diminum sebagai obat jantung)
- Insulin
- Antibiotik cair
Bagaimana memutuskan apakah obat yang sudah kedaluwarsa itu bisa dikonsumsi?
Laporan JAMA menyatakan, bahwa memperpanjang tanggal kedaluwarsa obat dapat menghasilkan penghematan pengeluaran perawatan kesehatan yang sangat besar.
Namun, jika tanggal kedaluwarsa obat telah berlalu, bahkan bertahun-tahun yang lalu, Anda harus mempertimbangkan untuk apa obat itu dan untuk apa Anda meminumnya.
Jika obat tersebut merupakan salah satu pengecualian, atau jika hidup Anda bergantung pada obat yang 100 persen efektif, sebaiknya dapatkan versi yang tidak kedaluwarsa.
Jika Anda ragu-ragu, sebaiknya, tanyakan kepada apoteker atau dokter Anda untuk mengetahuinya lebih lanjut. (K. Tatik)
Baca Juga: Ini Teknik yang Digunakan Agen Cia Untuk Interogasi Targetnya, Rasanya Seperti Antara Hidup dan Mati