Advertorial

Kasus Audisi PB Djarum Bulu Tangkis Dihentikan: Ini Sederet Atlet Jebolan PB Djarum, Ada Alan Budikusuma, Mohammad Ahsan, Hingga Kevin Sanjaya

Mentari DP

Editor

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum, Yoppy Rosiman menyampaikan PB Djarum akan menghentikan gelaran Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.
Direktur Program Bakti Olahraga Djarum, Yoppy Rosiman menyampaikan PB Djarum akan menghentikan gelaran Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.

Intisari-Online.com – Jika Anda memerhatikan media sosial Twitter dalam beberapa hari ini, maka Anda akan melihat bahwa PB Djarum menjadi trending topic di Indonesia.

Alasan dari trending topic tersebut karena PB Djarum menghentikan gelaran Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum, Yoppy Rosiman menyampaikan audisi tahun 2019 merupakan seleksi terakhir untuk mencari bibit-bibit baru di dunia bulu tangkis Indonesia.

Padahal sejak berdiri pada tahun 1974, PB Djarum sendiri telah menelurkan atlet berprestasi di bidang bulu tangkis.

Baca Juga: Audisi Bulutangkis PB Djarum Tahun Depan Dihentikan: Ini 7 Fakta Bulutangkis yang Mungkin Baru Anda Ketahui

Ini beberapa di antaranya:

Liem Swie King

Legenda bulu tangkis Indonesia ini merupakan pemain PB Djarum pertama yang menjuarai Tunggal Putra All England pada tahun 1978.

Ia tercatat menjadi juara tunggal putra asal Indonesia ketiga yang berhasil masuk ke kejuaraan ini.

Seperti dikutip dari situs PB Djarum, Minggu (8/9/2019), pada tahun 1979, Liem Swie King meraih juara All England lagi.

Tahun berikutnya, ia kembali menjuarai All England untuk tahun ketiga.

Selain itu, Liem Swie King pernah berjaya di Kejuaraan Thomas Cup tahun 1976.

Kartono dan Heryanto

Pasangan ganda putra ini berhasil menjadi Juara Ganda Putra All England pada tahun 1981. Indonesia kembali merebut Thomas Cup pada tahun 1984.

Dari jumlah total pemain yang berkompetisi, sebanyak tujuh dari delapan anggota tim berasal dari PB Djarum.

Pada tahun ini pula, ganda putra Kartono dan Heryanto kembali menjadi Juara All England.

Baca Juga: Kasus Mobil Dinas Presiden Jokowi Mogok: Seperti Ini Mobil-mobil Kepresidenan Indonesia dari Masa ke Masa

Christian Hadinata

Legenda bulutangkis Indonesia Christian Hadinata banyak mencatatkan kemenangan di berbagai pertandingan.

Salah satu yang paling diingat adalah saat ia mampu meraih juara di ajang All England 1972 dan 1973. Saat itu, Christian berpasangan dengan Ade Candra.

Menurut situs PB Djarum, selain bersama dengan Ade Candra, Christian juga pernah berpasangan dengan Lius Pongoh dan menjadi juara Japan Open 1981, lalu dua medali emas Asian Games 1982.

Pada 1983, Christian memenangkan medali emas Malaysia Open bersama dengan Bobby Ertanto.

Lalu duet Christian dan Hadi Bowo mengantarkannya meraih juara Indonesia Open 1984.

Alan Budikusuma

Alan Budikusuma yang berlaga di nomor tunggal putra pernah meraih emas di kelas Tunggal Putra pada ajang Olimpiade Barcelona tahun 1992.

Selain itu, Alan juga pernah meraih gelar di Piala Dunia pada tahun 1987, 1993, dan 1995. Pada ajang Asian Games 1990, Alan berhasil meraih medali emas.

Lalu, ia berhasil meraih medali emas dalam ajang IBF World Grand Prix pada tahun 1989 di Thailand dan Belanda, 1991 di Thailand dan China, 1992, 1993, 1994, dan 1995.

Sigit Budiarto dan Chandra Wijaya

Menurut arsip Harian Kompas 17 November 1996, pasangan ini berhasil meraih gelar di Thailand Terbuka 1996.

Adapun Harian Kompas 19 Oktober 1997 mencatat, pasangan ini berhasil menjuarai SEA Games IXI di nomor ganda putra.

Pasangan Sigit Budiarto bersama dengan Chandra Wijaya menjadi Juara Dunia pada tahun 1997.

Kemudian menurut arsip pemberitaan Harian Kompas, 11 Maret 2001 menyebutkan, pasangan ganda putra ini berhasil mempersembahkan gelar All England pada tahun 2001.

Lalu dua tahun setelahnya, menurut situs PB Djarum, keduanya kembali meraih gelar All England.

Tri Kusharyanto (Trikus) dan Minarti Timur Ganda Campuran Trikus Haryanto dan Minarti Timur meraih medali perak di ajang Olimpiade pada tahun 2000.

Baca Juga: Karma, Salah Satu Pelaku dalam Kasus Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri Alami Luka Bakar Hingga 35% dan Harus Lakukan Cangkok Kulit

Maria Kristin Yulianti

Tunggal Putri Maria Kristin Yulianti meraih medali perunggu di nomor Olimpiade China pada tahun 2008.

Sebelumnya, dilansir dari Harian Kompas, 29 November 20014, tunggal putri ini pernah menjuarai turnamen Malaysia Satellite pada tahun 2004.

Selain itu, Harian Kompas, 6 Desember 2004, memberitakan, Maria Kristin juga pernah memenangi kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) ASEAN pada tahun yang sama.

Tontowi Ahmad

Tontowi Ahmad merupakan atlet ganda PB Djarum yang berhasil menembus persaingan dunia.

Bersama dengan Liliyanan Natsir, Tontowi meraih beberapa gelar di berbagai kejuaraan.

Adapun beberapa di antaranya antara lain: All England pada tahun 2012 dan 2013, 2014, BWF World Championship pada 2003.

Selain itu, pasangan ini juga berhasil meraih medali emas di kompetisi Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil pada tahun 2016.

Pasangan ini juga pernah meraih gelar Juara Dunia untuk kedua kalinya di Glasgowm Skotlandia pada tahun 2017.

Mohammad Ahsan

Selain Tontowi, Mohammad Ahsan juga berhasil mencapai puncak karir di nomor ganda putra.

Ahsan bersama dengan Hendra Setiawan mampu meraih gelar juara Ganda Putra di BWF World Championships pada tahun 2013 serta pada tahun 2019.

Kemudian, keduanya juga berhasil menjuarai berbagai kompetisi tingkat dunia antara lain: All England pada 2014.

Keduanya berhasil memecahkan puasa gelar selama 11 tahun di nomor ganda putra.

Baca Juga: Kasus ART Tewas Digigit Anjing Majikan: Benarkah Pemilik Anjing Harus Bertanggung Jawab Jika Anjingnya Gigit Orang Lain?

Kemudian pada tahun 2018, Tontowi dan Liliyana berhasil menjuarai Indonesia Open 2018. Selanjutnya, Ahsan bersama dengan Hendra kembali menjuarai Singapore Open 2019.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, 14 April 2019, pasangan ini mengalahkan ganda putra asal Jepang.

Pada tahun yang sama, Ahsan dan Hendra menjuarai turnamen Barfoot & Thompson New Zealand Open 2019.

Selanjutnya, mereka berdua juga menjadi pemenang di ajang Yonex All England pada tahun ini.

Praveen Jordan dan Debby Susanto

Praveen Jordan beserta Debby Susanto meraih gelar juara All England pada tahun 2016. Keduanya merupakan pasangan ganda campuran binaan PB Djarum.

Sebelumnya, menurut arsip Harian Kompas,15 April 2013, Praveen Jordan pernah meraih juara di Kejuaraan Selandia Baru Terbuka.

Namun di ajang ini, Praveen berpasangan dengan Vita Marissa.

Kevin Sanjaya Sukamuljo

Bersama dengan Marcus Fernaldi Gideon, keduanya berhasil meraih gelar juara ganda putra All England pada tahun 2017.

Tak hanya itu, pasangan ganda ini pun berhasil menempati posisi peringkat satu dunia.

Prestasi keduanya tak berhenti di situ, pasangan Kevin dan Marcus juga dianugerahi BWF Male Player of The Year oleh BWF di Dubai pada tahun yang sama.

Pada 2017 pula, pasangan ini berhasil menjuarai BWF Superseries Final sekaligus memecahkan rekor sebagai ganda putra satu-satunya yang pernah meraih 7 gelar Superseries dalam satu tahun.

Pada tahun 2018, Marcus dan Kevin berhasil mempertahankan gelar juara All England. Bersama pasangan dan Liliyana, mereka menjuarai Indonesia Open 2018.

Tak sampai di situ, Marcus-Kevin juga mampu mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. (Rosiana Haryanti)

(Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul "Sederet Atlet Jebolan PB Djarum, dari Liem Swie King hingga Kevin Sanjaya")

Baca Juga: Kasus Video Mahasiswa Minum Air Ludah Saat Ospek: Awas, Air Ludah Bisa Sebarkan Banyak Penyakit, Ini 5 di Antaranya

Artikel Terkait