Ria Irawan Alami Metastasis: Faktanya, Kebiasaan Tidur Masyarakat Indonesia Ini Juga Bisa Bikin Sel Kanker Menyebar dengan Cepat dalam Tubuh

Ade S

Penulis

Artis Ria Irawan alami metastasis, kebiasaan tidur yang satu ini bisa picu perkembangan dan penyebaran sel kanker.

Intisari-Online.com -Dunia hiburan Tanah Air kembali dilanda kabar duka atas kondisi kesehatan aktris senior Ria Irawan.

Ria Irawan sebelumnya dinyatakan telah sembuh dari kanker kelenjar getah bening yang dideritanya.

Namun kini ia harus dirawat secara intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat karena sel kankernya kembali aktif dan mengalami metastasis atau penyebaran ke organ lain.

Menurut kakak Ria, Dewi Irawan, artis itu sudah kembali dirawat di rumah sakit sejak sepekan lalu.

Baca Juga: BERITA POPULER: Makanan Pokok Orang Indonesia Picu Penyebaran Sel Kanker hingga Siswa SMK Sering Menginap di Sekolah

"Iya waktu kemarin itu dia tuh pas masuk memang kondisinya menurun, tapi mulai dari tanggal 1 (September, dirawat)," jelasnya pada wartawan pada Jumat (6/9/2019), seperti mengutip Kompas.com.

Melansir Canadian Cancer Society, metastasis atau kanker sekunder adalah kondisi ketika sel kanker menyebar dari lokasi pertama sel itu berkembang.

Seperti kasus Ria Irawan, kanker metastasis dapat berkembang beberapa tahun setelah diagnosis pertama kanker.

Perawatan kanker metastasis biasanya lebih sulit daripada kanker yang tidak menyebar.

Baca Juga: Ria Irawan Alami Metastasis: Waspada, Makanan Utama Orang Indonesia Ini Bisa Mempercepat Penyebaran Sel Kanker dalam Tubuh

Sayangnya, ada satu hal yang dianggap umum bisa memicu perkembangandan penyebaran sel kanker.

Melansir The Independent, perkembangandan penyebaran kanker dapat dipicu oleh kebiasaan tidur yang buruk.

Menurut European Association of Urology Congress di Muenchen, Jerman, mendengkur atau ngorok bisa menyebabkan perkembangan sel kanker lebih cepat.

Hal ini dikarenakan kebiasaan tidur tersebut menyebabkan hipoksia.

Baca Juga: Tidak Kurang Tidak Lebih, Ini Efek Jika Seseorang Kurang atau Kebanyakan Tidur

Hipoksia adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang menyebabkan permasalahan kesehatan karena akan berpengaruh pada organ tubuh.

Hipoksia merupakan salah satu dampak dari sleep apnea,gangguan umum ketika terdapat jeda dalam pola pernapasan atau memiliki napas dangkal saat tidur.

Dalam banyak kasus napas terhenti selama sepuluh detik atau lebih setiap dua menit.

Dr Antoni Vilaseca, seorang peneliti dari Hospital Clinic of Barcelona mengatakan pasien yang menderita sleep apnea obstruktif biasanya menderita hipoksia intermiten pada malam hari.

Baca Juga: Anda Suka Ngorok? Awas, Mendengkur Saat Tidur Bisa Mempercepat Penuaan

Ia menjelaskan bahwa hipoksia intermiten berpotensi mengembangkan pembuluh darah dalam tumor yang membuat tumor memiliki akses untuk memakan lebih banyak nutrisi.

Meski ia mengatakan studi ini dilakukan pada hewan, penelitian ini mengungkap mekanisme mengapa kondisi kekurangan oksigen ke jaringan tubuh bisa membuat kanker berkembang lebih cepat, jelas Vilaseca.

Sedangkan untuk mengurangi risiko kekurangan pasokan oksigen, peneliti menyarankan orang-orang yang memiliki gangguan tidur atau menderita kanker untuk menggunakan masker udara.

Artikel Terkait