Find Us On Social Media :

Penyu di Tapanuli Disebut Sering Disantap Sebagai Camilan: Ini Bahaya Konsumsi Daging Penyu, Mulai dari Diare Hingga Kematian

By Mentari DP, Kamis, 5 September 2019 | 16:30 WIB

Penyu di Tapanuli disebut sering disantap sebagai camilan.

Selain itu, daging penyu juga mengandung bakteri leptospirosis yang bisa mengakibatkan sakit kepala, demam tinggi, nyeri pada otot, dan muntah-muntah.

Data tersebut dapat antara tahun 2003 hingga 2004 ketika mereka menemukan 80% penyu hijau yang diperiksa di California mengandung 8 dari 10 tipe bakteri leptospirosis.

Lalu soal telur penyu, peneliti dari Smithsonia Tropical Research Institute di Panama dan McGill University pada Juni 2016 silam menemukan telur penyu mengandung logam berat.

Dengan salah satu unsur logam berat tersebut mengandung kadmium (suatu logam sangat beracun yang secara umum dijumpai di tempat kerja industri).

Selain kadmium, para peneliti juga menemukan kandungan merkuri, arsenik, mangan, besi, timah, dan seng dalam telur penyu.

Perlu Anda tahu, ada banyak dampak buruk dari logam-logam tersebut bagi tubuh manusia. Mulai dari kerusakan saraf hingga kanker.

Terakhir, kasus pada Januari 2017 di mana Kementerian Kesehatan di Madagaskar mengumumkan bahwa delapan anak meninggal dunia setelah makan daging penyu.

Menurut pihak berwenang, kematian anak-anak itu sebagai akibat keracunan makanan akut.

Selain delapan korban tersebut, 27 orang lainnya mencerita keracunan makanan setelah memakan daging penyu.

Memang faktanya kasus ini jarang terjadi dan belum ada penelitian yang menjelaskan hubungan keduanya.

Namun, kita harus berhati-hati mengingat penyu mungkin sering mengonsumsi ganggang beracun selama dia hidup.

Di mana ganggang beracun tersebut dapat mematikan bagi orang yang dikemudian hari mengonsumsi daging hewan tersebut.

Baca Juga: Kasus PRT Digigit Anjing Majikan Hingga Tewas, Ini 4 Kasus Manusia Tewas Digigit Anjing Lainnya, Ada yang Tersisa Tengkorak Kepala Saja