Find Us On Social Media :

Kisah Amelia Earheart, Pilot Wanita yang Hilang Saat Tengah Pecahkan Rekor, Lebih dari 80 Tahun Kasusnya Jadi Misteri

By Nieko Octavi Septiana, Kamis, 15 Agustus 2019 | 15:30 WIB

Sejarah penerbangan

Setelah perang dunia pertama usai, Earheart kemudian melanjutkan sekolah di Columbia University di New York City, AS.

Tapi kemudian berhenti dan pindah ke California karena orang tuanya bersikeras agar ia tinggal bersama mereka.

Kepulangannya ke California pada 1920 kemudian menjadi pengalaman pertamanya naik pesawat.

Sebuah pengalaman yang kemudian mendorongnya untuk belajar menerbangkan pesawat.

Pada 1921, Earheart membeli pesawat pertamanya, yaitu Kinner Airster.

Dua tahun kemudian, ia berhasil memiliki lisensi pilotnya.

Pertengahan 1920-an, Earheart lalu pindah ke Massachusetts.

Tempat di mana ia menjadi pekerja sosial di rumah pemukiman bagi para imigran yang bernama Denison.

Tak lupa ia juga terus mengejar mimpinya untuk menjadi seorang pilot.

Pada masa itu, kemudian ia mendapat kesempatan untuk menerbangkan pesawat melintasi Samudera Atlantic pada April 1928.

Banyak orang yang berspekulasi bahwa ia terpilih karena memiliki kemiripan dengan Charles Lindbergh.

Orang yang tahun sebelumnya menjadi pilot pertama yang terbang melintasi Samudera Atlantik.

Earheart pun menuliskan pengalamannya itu ke dalam sebuah buku berjudul '20 Hrs. 40 Mins.' di tahun 1928.

Baca Juga: Biasa Makan Seadanya, Bu Guru Atun Cerita Reaksi Memilukan Jodi Saat Pertama Kali Makan Daging Ayam, Sangat Menyayat Hati

Berkat tulisannya itu, ia kemudian menjadi sorotan publik.

Bahkan ia berkeliling ke seluruh penjuru di AS untuk memberikan pidato.

Ia kemudian menikah dengan George Palmer Putnam pada 1931.

Tetapi, ia memutuskan untuk tetap menggunakan nama Earheart dalam menjalani karirnya.

Masih di tahun yang sama, Earheart menjadi pilot untuk memecahkan rekor dengan terbang di ketinggian 5.613 meter.

Setahun kemudian, tepatnya pada 20-21 Mei 1931, Earheart memutuskan untuk melintasi Atlantik sendirian.

Menggunakan pesawat Lockheed Vega, ia mengelilingi Atlantik dalam waktu singkat, 1 jam 56 menit.

Setelah itu, ia menerbitkan 'The Fun of It', di mana ia bercerita tentangkehidupan dan mintanya untuk terbang.

Terlepas dari prestasinya di bidang penerbangan, Earheart juga turut mendorong para wanita.

Ia mendorong kaum hawa untuk berani menolak norma sosial yang memojokkan wanita.

Baca Juga: Ini Kata Soekarno Soal Tongkat Komando Miliknya yang Dianggap Sakti dan Keramat

Ia juga mendorong agar kaum hawa dapat mengejar berbagai peluang, terutama di bidang penerbangan.

Bahkan, Earheart juga membuat organisasi pilot wanita pada 1929.