Find Us On Social Media :

Jadi Penyebab Penembakan Massal, Apakah Kita Harus Menyalahkan Penyakit Mental dan Video Game Karenanya?

By Nieko Octavi Septiana, Selasa, 6 Agustus 2019 | 12:30 WIB

Studi FBI 2018 menemukan bahwa penembak biasanya mengalami beberapa stres pada tahun sebelum mereka menyerang: tekanan keuangan, perkelahian dengan teman sekelas atau rekan kerja, dan penyalahgunaan zat.

Para peneliti menunjukkan bahwa negara-negara lain memiliki tingkat penyakit mental yang serupa tetapi dengan sebagian kecil dari kematian akibat senjata di Amerika.

Demikian pula, video game tersebar luas di Eropa dan Asia, namun tingkat kematian akibat senjata api mereka jauh lebih rendah daripada di Amerika Serikat.

Ahli epidemiologi mengatakan bahwa apa yang membuat Amerika Serikat berbeda dari yang lain di dunia adalah senjata.

Amerika memiliki hampir 400 juta senjata api milik sipil, atau 120,5 senjata per 100 penduduk yang berarti bahwa negara ini memiliki lebih banyak senjata daripada penduduk.

Negara terdekat kedua, Yaman, memiliki 52,8 senjata per 100 penduduk, menurut Survei Senjata Kecil.

"Penyakit mental bukan masalah sebenarnya, karena penyakit mental adalah sesuatu yang terjadi di seluruh dunia. Penembakan massal? Tidak terlalu banyak," kata Kimball.

"Kebenaran yang menyedihkan adalah bahwa di Amerika, mudah untuk mendapatkan senjata sedangkan sangat sulit untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental."

Baca Juga: Momen Dramatis Ketika Tim SWAT Meringkus Pelaku Penembakan di Sebuah Kampus yang Menewaskan 2 Orang dan 4 Lainnya Luka