Find Us On Social Media :

Mantan Bupati Gowa Meninggal Karena Kanker Paru-paru, Bisakah Bedakan Batuk Akibat Kanker Paru-paru dengan Batuk Lainnya?

By Tatik Ariyani, Selasa, 30 Juli 2019 | 13:00 WIB

Berbeda dengan kanker payudara dan kanker serviks yang sudah ada alat pendeteksinya, skrining kanker paru terbilang masih sulit.

Untuk itu, Elisna menganjurkan untuk rutin melakukan cek kesehatan, terutama untuk orang yang memiliki banyak faktor risiko.

"Juga lakukan pengendalian faktor risikonya," pesan Elisna.

World Cancer Research Fund mencatat, setidaknya 1,59 juta orang meninggal akibat kanker paru.

Terlebih lagi, hanya sekitar 240.000 atau 15 persen di antaranya sintas.

"Kalau ada 10 orang yang didiagnosis mengidap kanker paru, delapan orang meninggal pada tahun itu juga," kata Elisna dalam sebuah kesempatan wawancara kepada Kompas.com.

"Itulah kenapa kanker paru disebut kanker yang mematikan."

"Karena umumnya di seluruh dunia, kanker paru ketemunya sudah stadium lanjut jadi tidak bisa dilaksanakan terapi secara maksimal," tegasnya. (Kompas.com/Resa Eka Ayu)

Baca Juga: Seperti Film Sci-Fi, Lensa Kontak yang Dikontrol dengan Gerakan Mata Berhasil Dikembangkan