Find Us On Social Media :

'Kuabaikan Penglihatanku yang Terganggu, Kini Aku Sangat Menyesal'

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 5 Juli 2019 | 13:30 WIB

 

Intisari-Online.com – Satu dari lima korban stroke berusia di bawah 55 tahun, dan mengklaim kehidupan wanita lebih sering daripada kanker payudara.

Lauren Barnathan baru saja turun dari treadmill di kelas kebugaran ketika dia menyadari dia tidak bisa fokus pada ruangan di sekitarnya.

Dia baru saja bertunangan dengan dokter jaga ruang gawat darurat, jadi dia tahu siapa yang harus dihubunginya.

Gejalanya membaik dengan cepat dan tunangannya menyarankan untuk pulang dan beristirahat.

Baca Juga: Agung Hercules Idap Kanker Otak: Peneliti Temukan Ikan Parasit yang Bisa Bantu Lawan Kanker Otak dan Stroke

“Saya tahu ada sesuatu yang tidak beres, tetapi saya benar-benar tidak terlalu memikirkannya,” kata Barnathan yang berusia 30 tahun.

“Saya punya hari libur, jadi saya menghabiskan hari hanya untuk istirahat, dan tidak ada yang terjadi. Semuanya tampak normal.”

Namun, pada malam itu di tempat tidur, Barnathan menyadari ada sesuatu yang sangat salah.

“Saya meronta-ronta di tempat tidur, berusaha membalik, tetapi saya tidak bisa karena seluruh sisi kiri tubuh saya mati rasa. Saya pikir mungkin saya sedang kejang.

Baca Juga: Ingat Mat Solar 'Bajaj Bajuri'? Kebiasaan Merokok Ditengarai Penyebab Dirinya Terkena Stroke

Tunangan saya bertanya apa yang salah dan menyalakan lampu dan saat itulah ia melihat bahwa sisi kiri wajah saya terkulai. Bicara saya juga tidak jelas."

Terlepas dari gejala-gejalanya yang mengkhawatirkan, Barnathan mengatakan dia “sangat tidak menyadari” bahwa ada sesuatu yang salah; dia terus melucu dan mengatakan kepada tunangannya untuk tidak menelepon 911.

Justru tunangannya tahu yang sebaliknya: Barnathan mengalami stroke saat dia menilai dia menggunakan akronim tanda stroke.

Be Fast (Cepat): balance loss (kehilangan keseimbangan), eyesight loss (kehilangan penglihatan), facial drooping (wajah terkulai), arm weakness (kelemahan lengan), dan speech dificulty (kesulitan bicara),  setara dengan saatnya (time) menelepon gawat darurat, yang dia lakukan.

Baca Juga: Sering ‘Mematahkan’ Leher Bisakah Sebabkan Stroke? Ini Jawaban Ahli!

Menurut Barnathan, ahli patologi wicara yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan suaminya sekarang, ini sering terjadi.

“Sering kali orang yang terserang stroke tidak tahu ada yang salah, dan orang lain yang justru  melihat tanda-tanda dan mencari bantuan. Saya benar-benar tidak tahu bahwa ucapan saya tidak jelas dan wajah saya terkulai.”

Barnathan dibawa ke rumah sakit dalam waktu tiga puluh menit, di mana scan CAT mengungkapkan gumpalan darah di otaknya; itu adalah hasil dari arteri karotis yang robek.

“Saya ingat dokter mengatakan bahwa saya memiliki jaringan yang dapat diselamatkan dan meminta izin untuk melakukan operasi.

Baca Juga: Penelitian: Makan Telur Setiap Hari Tidak Meningkatkan Risiko Stroke

Pada saat itulah otak saya berisiko mengalami kerusakan lebih lanjut. Saya bekerja di bidang kesehatan dan mengetahui istilahnya, jadi baru pada saat itulah saya tahu seberapa seriusnya."

Setelah operasi untuk menghilangkan gumpalan, Barnathan membuat pemulihan yang luar biasa.

"Hari pertama setelah operasi saya 80 persen lebih baik, dan dalam 48 jam pertama saya pulih 95 persen,” katanya seperti dilansir dari laman Reader’s Digest.

Dia memuji respon cepat tunangannya untuk kemajuannya.

Baca Juga: Bukan Stroke, Gejala Kelumpuhan Otot Secara Mendadak Bisa Jadi Serangan Katapleksi, Apa Itu?

“Banyak kesembuhan saya berkaitan dengan usia saya dan segera pergi ke rumah sakit. Semakin lama Anda menunggu untuk mencari bantuan, semakin banyak kerusakan yang tidak dapat dipulihkan. "

Kini, Barnathan mengatakan dia sudah 99 persen pulih, dan dia bisa 100 persen, dia percaya, jika dia mencari bantuan saat dia menyadari bahwa penglihatannya berbeda di gym.

“Saya masih memiliki kelemahan lengan dan tangan kiri. Mengetik sangat sulit bagi saya. Saya bisa mengalami pemulihan total jika saya pergi ke rumah sakit segera ketika saya tahu ada sesuatu yang tidak benar."

Barnathan menekankan bahwa stroke dapat terjadi pada usia berapa pun, dan mengetahui tanda-tandanya sangat penting.

Baca Juga: Awas, Kadar 'Kolesterol Jahat' yang Rendah Dapat Tingkatkan Risiko Stroke pada Wanita

“Pelajari tanda-tanda BE FAST sekarang — sebelum Anda duduk dalam kelompok pemulihan stroke. Dapatkan bantuan segera, bahkan jika Anda ragu tanda Anda terkait dengan stroke.

Skenario kasus terburuk adalah Anda masuk, diperiksa, dan rumah sakit mengirim Anda pulang. Jika Anda mencurigai orang lain memilikinya, segera bawa ke rumah sakit. Buka laman strokeawareness.com dan edukasi diri sendiri.”