Find Us On Social Media :

'Kuabaikan Penglihatanku yang Terganggu, Kini Aku Sangat Menyesal'

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 5 Juli 2019 | 13:30 WIB

Justru tunangannya tahu yang sebaliknya: Barnathan mengalami stroke saat dia menilai dia menggunakan akronim tanda stroke.

Be Fast (Cepat): balance loss (kehilangan keseimbangan), eyesight loss (kehilangan penglihatan), facial drooping (wajah terkulai), arm weakness (kelemahan lengan), dan speech dificulty (kesulitan bicara),  setara dengan saatnya (time) menelepon gawat darurat, yang dia lakukan.

Baca Juga: Sering ‘Mematahkan’ Leher Bisakah Sebabkan Stroke? Ini Jawaban Ahli!

Menurut Barnathan, ahli patologi wicara yang bekerja di rumah sakit yang sama dengan suaminya sekarang, ini sering terjadi.

“Sering kali orang yang terserang stroke tidak tahu ada yang salah, dan orang lain yang justru  melihat tanda-tanda dan mencari bantuan. Saya benar-benar tidak tahu bahwa ucapan saya tidak jelas dan wajah saya terkulai.”

Barnathan dibawa ke rumah sakit dalam waktu tiga puluh menit, di mana scan CAT mengungkapkan gumpalan darah di otaknya; itu adalah hasil dari arteri karotis yang robek.

“Saya ingat dokter mengatakan bahwa saya memiliki jaringan yang dapat diselamatkan dan meminta izin untuk melakukan operasi.

Baca Juga: Penelitian: Makan Telur Setiap Hari Tidak Meningkatkan Risiko Stroke

Pada saat itulah otak saya berisiko mengalami kerusakan lebih lanjut. Saya bekerja di bidang kesehatan dan mengetahui istilahnya, jadi baru pada saat itulah saya tahu seberapa seriusnya."

Setelah operasi untuk menghilangkan gumpalan, Barnathan membuat pemulihan yang luar biasa.

"Hari pertama setelah operasi saya 80 persen lebih baik, dan dalam 48 jam pertama saya pulih 95 persen,” katanya seperti dilansir dari laman Reader’s Digest.

Dia memuji respon cepat tunangannya untuk kemajuannya.

Baca Juga: Bukan Stroke, Gejala Kelumpuhan Otot Secara Mendadak Bisa Jadi Serangan Katapleksi, Apa Itu?