Find Us On Social Media :

Zaskia Adya Mecca Kena Saraf Terjepit, Kenali dan Hindari Pemicunya

By Trisna Wulandari, Sabtu, 29 Juni 2019 | 12:30 WIB

Zaskia Adya Mecca

Aktris Zaskia Adya Mecca sempat mengalami sakit saraf terjepit atau saraf kejepit di bagian leher.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, Zaskia sempat mencoba mengobati sendiri saraf terjepit dengan memakai koyo.

Namun alih-alih berhasil, ia kian merasa nyeri.

Alhasil, Zaskia pun dibawa ke rumah sakit.

Sebetulnya, apa itu saraf terjepit? Kenapa bisa muncul pada orang dewasa muda yang tampak sehat-sehat saja?

Baca Juga: Waspada, Saraf Kejepit Punya Ciri Khas yang Sama dengan Nyeri Pinggang Biasa

Bukan saraf yang saling menjepit

Faktanya, saraf terjepit bukanlah kondisi saat bagian-bagian saraf saling menjepit.

Ya, betul memang ada saraf yang terjepit atau tertekan, tetapi bukan karena saling menjepit.

Lebih tepatnya, saraf terjepit adalah nama lain dari hernia nucleus pulposus atau HNP.

Hernia diskus ini adalah situasi di mana bagian dalam bantalan diskus yang terletak di antara tulang belakang keluar dari posisi semula dan menjepit saraf di belakangnya.

Mari kita bayangkan bentuk rangkaian tulang belakang manusia (vertebra).

Tulang punggung ini terdiri atas 24 tulang yang pada masing-masing disambung oleh diskus berbentuk bantalan kenyal.

Setiap bantalan berisi cairan lembut seperti jeli dengan lapisan luar berupa selubung yang kuat.

Baca Juga: Nekat Makan Cabai Terpedas di Dunia, Kerongkongan Pria Ini Robek

Nah, pada setiap rangkaian tingkatan diskus ini, sepasang saraf tulang belakang keluar dari sumsum tulang belakang dan bercabang pada tubuh manusia.

Sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang inilah yang bertindak sebagai penghubung, pengantar pesan, impuls, antara otak dan tubuh.

Pada bagian ini dikontrol sensasi dan gerakan tubuh.

“Ketika saraf tulang belakang ini terganggu, maka sangat mungkin nyeri akan terjadi,” jelas dr Frandy Susatia, Sp.S dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta.

Salah satu penyebab gangguan contohnya ketika selubung bantalan atau diskus tadi robek atau menggelembung sehingga bagian dalam diskus meluber ke luar.

Bahan gel dalam diskus ini kemudian mengiritasi saraf tulang belakang, sehingga menyebabkan iritasi kimia.

Tekanan herniasi diskus ini kemudian yang membikin timbul rasa sakit dan nyeri.

Baca Juga: Kisah Atlet Triatlon Profesional, ‘Nyeri Kaki yang Tak Tertahankan Ini Ternyata Kanker’

Tanda-tanda HNP

Perlu diketahui, HNP biasanya terjadi pada usia produktif 30-an hingga 40-an.

Orang yang lebih tua juga kian berisiko jika mereka terlibat dalam aktivitas fisik yang berat.

“Nyeri semakin menjadi ketika penderita batuk, bersin, atau bergerak pada posisi tertentu,” kata Frandy.

Kadang diikuti pula dengan melemahnya fungsi otot sehingga tak hanya nyeri, penderita juga sulit untuk bergerak, membungkuk, dan memindahkan barang.

Herniasi diskus ini juga membuat beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi kesemutan bahkan kaku di sekitar punggung, bahu, tangan, tungkai, dan kaki.

Baca Juga: Dari Tahi Lalat yang Berubah Hingga Sering Kesemutan, Inilah Gejala dari 12 Penyakit Serius yang Sering Terabaikan

Tergantung pada bagian mana diskus mengalami herniasi.

Bagian yang berdekatan atau berhubungan dengan saraf tulang belakang yang terjepit pasti akan mengalami dampaknya.

Nyeri yang dirasakan dapat menjalar dari bokong hingga ujung kaki.

Beberapa kasus HNP pada tulang belakang bagian bawah malah bisa menyebabkan penderita sulit mengontrol buang air besar dan kecil, akibat terjepitnya saraf pada bagian yang berhubungan dengan fungsi itu.

Lain cerita kalau HNP terjadi pada bagian tulang belakang leher alias herniasi servikal.

Umumnya penderita mulai merasakan nyeri pada tengkuk yang menjalar ke punggung dan bahu.

Baca Juga: Leher Anda Sakit? Ini 4 Cara Efektif Untuk Hilangkan Nyeri Leher

“Jika gejala sudah berat bisa disertai dengan kelemahan pada satu lengan, rasa nyeri maupun rasa terbakar pada leher dan lengan,” jelas Frandy lagi.

Frandy menjelaskan, nyeri HNP bisa dibedakan dengan nyeri punggung akibat cedera otot.

Pertama, dari intensitas nyerinya.

Secara umum, HNP menyebabkan intensitas nyeri yang sama ketika membungkuk ke depan dan kembali ke posisi tegak seperti semula.

Sedangkan, cedera otot mengalami nyeri yang lebih parah ketika kembali dari posisi membungkuk ke posisi tegak.

Baca Juga: Awas, Nyeri Pinggang Bisa Saja Indikasi dari Saraf Kejepit

Kedua, soal mati rasa dan kesemutan.

HNP menyebabkan nyeri beserta mati rasa dan kesemutan yang menjalar ke salah satu kaki.

Sedangkan cedera otot umumnya hanya nyeri di bagian pinggang saja.

Ketiga, HNP biasanya ditandai dengan kelemahan otot atau kaki, sedangkan cedera otot biasa tidak menimbukan hal ini.

Nyeri dari HNP juga biasanya memburuk ketika seseorang sangat aktif beraktivitas dan berkurang ketika ia beristirahat.

Tetapi batuk, bersin, dan duduk dapat semakin menekan saraf yang tadinya terjepit sehingga rasa sakit meningkat.

Jangan membungkuk

Kejadian HNP sebenarnya paling sering terjadi gara-gara penuaan diskus.

Seiring bertambahnya usia, penurunan kekuatan dan elastisitas bantalan diskus terjadi.

Kondisi ini membuat bantalan diskus yang semula fleksibel seperti jeli menjadi kurang fleksibel dan rentan untuk robek atau pecah.

Contoh, seorang penderita didiagnosis HNP setelah merasakan nyeri punggung akibat mengambil pulpen yang jatuh di lantai.

Selain faktor umur dan faktor cedera, kebiasaan buruk menggunakan otot punggung untuk mengangkat barang juga bisa menjadi penyebab.

Baca Juga: Ingat! Jangan Membungkuk Waktu Menyetrika, Tetap Tegak Saat Menyedot Debu

Ketika mengangkat barang atau beban berat yang terletak di bawah, ada sebagian orang yang membungkuk kemudian menggunakan kekuatan otot punggung sepenuhnya untuk mengangkat barang.

Padahal gerakan ini salah!

Tugas mengangkat beban itu harusnya dibebankan pada otot kaki dan paha.

Sehingga sebaiknya sebelum mengangkat barang, kaki yang ditekuk bukan punggung yang membungkuk.

Faktanya, kata Frandy, kebiasaan buruk membungkukkan punggung untuk mengangkat beban berat bisa menyebabkan herniasi diskus.

Baca Juga: Perhatikan, Ini 4 Tipe Nyeri Punggung yang Tak Boleh Diremehkan

Bisa diturunkan dan waspada perokok

Orang-orang yang memiliki riwayat HNP dalam keluarganya berisiko mengalami hal yang sama karena diturunkan.

Risiko yang sama juga dimiliki oleh orang obesitas.

Hal ini disebabkan oleh penekanan pada tulang punggung akibat berat badan yang berlebih.

“Para perokok juga wajib waspada terhadap HNP, sebab asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen pada cakram tulang dan meningkatkan risiko pengikisan pada tulang punggung,” ungkap Frandy.

Begitu pula dengan orang-orang yang sering beraktivitas dengan mengangkat atau menarik beban berat berulang kali dengan postur tubuh yang salah. (Tika Anggreni Purba)

Artikel ini telah tayang di rubrik Fit Majalah Intisari dengan judul "Abaikan Sakit Ternyata Saraf Terjepit"