Find Us On Social Media :

Waspada Buat Remaja Penggemar Junk Food Karena Pengaruhi Sperma Saat Dewasa Nanti

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 29 Juni 2019 | 15:00 WIB

Remaja penggemar junk food bisa bermasalah pada spermanya saat dewasa.

Intisari-Online.com – Di tengah kesibukan para pekerja, juga para remaja yang sekolah atau kuliah dan sambil mengerjakan tugas, kesempatan makan siang menjadi suatu hal yang istimewa.

Sayangnya, karena kesibukan tersebut membuat mereka tidak sempat untuk menyiapkan makanan dari rumah yang lebih sehat.

Pilihan akhirnya jatuh pada makanan cepat saji atau junk food, seperti burger, pizza, kentang goreng, soda, dan lainnya.

Padahal, makanan cepat saji sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan.

Baca Juga: Siap Jalani Hidup Sehat, Yuk Ganti Junk Food dengan Makanan Sehat di Tempat Kerja, Ini Tipsnya!

Namun, apakah banyak makan makanan cepat saji di usia remaja bisa secara permanen memengaruhi kesuburan di usia dewasa?

Menurut beberapa laporan, makan makanan cepat saji di usia remaja dapat merusak sperma.

Menurut riset dari Harvard University, pria muda yang pola makannya banyak mengonsumsi makanan-makanan cepat saji cenderung memiliki jumlah sperma lebih sedikit.

Mereka juga memiliki lebih sedikit indikator fungsi kesehatan sperma. Sementara, remaja yang menerapkan pola makan seimbang, dengan juga mengonsumsi ikan, ayam, sayur, buah, dan banyak air cenderung memiliki sperma yang lebih banyak.

Baca Juga: Menurut Dokter Ini, Boleh-boleh Saja Makan Junk Food, Asal...

Para peneliti menyimpulkan hal ini setelah mempelajari pola makan, kualitas sperma, dan hormon reproduksi dari sekitar 3.000 pria muda yang telah lulus tes kebugaran di pelayanan militer.

Hasilnya kemudian dipresentasikan pada rapat tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology pekan ini.

Lalu, mengapa hal itu bisa terjadi?  Dokter urologi di NYU Langone Health, Bobby Najari menguraikan penjelasannya.

Dia menyebut, studi ini mendukung temuan-temuan sebelumnya yang menyatakan, pola konsumsi makanan cepat saji kerap dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk.

Baca Juga: Tidak Bisa Berpaling dari Junk Food? Kita Bisa Kok Membuatnya Lebih Sehat!

"Aku rasa studi tersebut menguatkan banyak hal yang pernah kusampaikan kepada para pasien," kata Najari.

Para pria yang peduli dengan kualitas dan kuantitas spermanya serta kesehatan secara umum disarankan untuk mengonsumsi banyak buah-buahan, sayur-sayuran dan daging tanpa lemak.

Meski begitu, studi tersebut tidak mengindikasikan bahwa konsumsi makanan cepat saji selama usia remaja bisa secara berdampak permanen.

"Kesanku terhadap studi ini adalah diambil dari satu waktu. Ini bukanlah studi longitudinal di mana semua hal dicek kembali berkali-kali. Aku tidak akan bilang ini tidak bisa diubah," kata dia.

Baca Juga: 6 Persamaan Antara Gula dan Junk Food dengan Obat-obatan Terlarang

Sel sertoli

Lalu, mengapa studi ini mengklaim adanya dampak permanen? Beberapa pakar berteori, camilan olahan bisa membunuh sel sertoli yang tidak bisa digantikan kembali.

Ada pun sel sertoli ditemukan pada testis dan membantu proses produksi sperma. Namun, Najari mengatakan, kesuburan dan kesehatan sperma sangatlah kompleks.

Sehingga, studi ini tidak cukup komprehensif untuk mendukung pemikiran bahwa sel sertoli rusak dan tidak bisa tergantikan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membatasi Konsumsi

"Ada hal yang tidak bisa kamu sampaikan kecuali kamu melihat jaringan testikular dari biopsi testikular."

"Informasi tentang kesehatan sel sertoli membuat data ini melangkah terlalu jauh," katanya.

Maka, bukan berarti kamu harus mengurangi konsumsi makanan cepat saji jika masih ingin memiliki anak.

Ada bukti baik yang mengindikasikan makanan kaya antioksidan, konsumsi alkohol secara moderat atau tidak sama sekali, serta indeks massa tubuh juga menjadi faktor penting bagi kesehatan sperma.

Baca Juga: Ingin Segera Punya Anak? Kuncinya Pria Tidur Lebih Awal Agar Kualitas Sperma Lebih Bagus

Ia menegaskan, pola makan secara keseluruhan penting untuk kesehatan sperma.

"Dengan menerapkan pola makan sehat, kamu tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi mengoptimalisasi kemungkinan memiliki anak di masa depan," kata Najari.

"Perubahan membutuhkan waktu, namun layak untuk mulai dilakukan," cetus dia. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gemar Makan "Junk Food" di Usia Remaja, Pengaruhi Sperma saat Dewasa"

Baca Juga: Meski Dianggap Menjijikan, Faktanya Wanita yang Menelan Sperma Berisiko Lebih Rendah Alami Keguguran