Menurut Dokter Ini, Boleh-boleh Saja Makan Junk Food, Asal...

Moh Habib Asyhad

Penulis

Junk food dan gula sebabkan kecanduan
Junk food dan gula sebabkan kecanduan

Intisari-Online.com- Selama ini kita tahu bahwa diabetes adalah penyakit keturunan, padahal sebenarnya diabetes bukanlah penyakit keturunan.

Hanya saja, menurut Dr. dr. Rr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih, Sp.Pd, KEMD, spesialis penyakit dalam dari Staf Divisi Metabolik Endokrin Diabetes RSCM, memiliki orangtua menderita diabetes, membuat keturunannya kemungkinan menderita diabetes lebih cepat ketimbang yang lain.

“Tapi tidak bisa dipresentasikan berapa peluangnya,” kata dr. Dyah.

(Baca juga:Kesombongan Jangan Dipelihara karena Itu Benar-benar Tak Ada Gunanya, Inilah 15 Ciri-Ciri Orang Arogan)

Sejatinya, diabetes memiliki penyebab yang multifaktorial, yaitu pola hidup, peningkatan usia, dan genetik.

Jika orangtua sudah aware dengan diabetes, mengatur keturunannya dengan pola hidup yang sehat, gemar berolahraga, dan lingkungan yang rapi, bisa saja keturunannya terhindar dari diabetes.

Kebiasaan menjadi gaya hidup

Meski begitu, dr. Dyah menyadari bahwa mengatur pola hidup yang sehat sangat tidak mudah. Oleh karena ia memberikan saran pola hidup yang baik.

Pertama, aspek nutrisi dan kedua adalah aspek aktivitas.

Kedua cara ini sangat baik dilakukan orangtua kepada anaknya sejak kecil. Terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan (usia 3-15 tahun).

Untuk nutrisi, orangtua tidak disarankan membatasi jumlah makanan yang dikonsumsi anak, melainkan mengarahkan makanan yang lebih sehat dengan komposisi seimbang.

Karbohidrat sendiri masih memiliki komposisi tertinggi yaitu sekitar 40-50%. Tapi pilihannya tidak hanya nasi.

Ada banyak karbohidrat yang berserat tinggi seperti gandum, biji-bijian, buah, dan sayur. Lemak dan protein memiliki komposisi 15-20%.

Dr. Dyah tidak melarang orangtua membelikan makanan junk food kepada anaknya. Boleh tapi jangan sering. Usahakan porsinya cukup setengah saja. Biarkan anak merasakan dan mencoba. Sisanya berikan anak makanan tinggi serat.

Untuk aktivitas fisik, orangtua diminta mengarahkan anaknya untuk menekuni salah satu bidang olahraga. Pilihan ini diberikan agar nantinya ketika dewasa, anak memiliki satu jenis aktivitas yang rutin ia lakukan.

(Baca juga:Dari Payudara hingga Cuping Telinga, Inilah Bagian Tubuh yang Sering Dikeluhkan Wanita)

“Kalau anak memiliki aktivitas fisik yang rutin tidak masalah jika pola makannya agak sedikit dibebaskan,” kata dr. Dyah.

Aktivitas fisik yang rutin dapat membantu kerja insulin lebih efektif, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit jantung.

Orangtua berperan penting untuk mengarahkan pola hidup anaknya sejak kecil. Dengan demikian kelak dikemudian hari, sang anak akan terbiasa konsisten menjaga pola hidupnya agar terhindar dari diabetes.

Ketika dewasa, anak mungkin akan mengalami beberapa perubahan, tapi tidak banyak karena sudah terbentuk mindset yang benar.

Artikel Terkait