Sering Makan Junk Food, Salah Satu Tanda Orang Perfeksionis

Ade Sulaeman

Editor

Sering Makan Junk Food, Salah Satu Tanda Orang Perfeksionis
Sering Makan Junk Food, Salah Satu Tanda Orang Perfeksionis

Intisari-Online.com - Memiliki gaya kepribadian perfeksionis sebenarnya memiliki banyak kelemahan dibandingkan sisi positifnya. Sikap perfeksionis bisa membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk mengambil risiko, mengurangi kreativitas, dan inovasi.

Sikap menuntut diri serba sempurna ini juga merupakan sumber dari emosi negatif. Karena takut mendapat penilaian negatif dari orang lain dan menuntut diri dengan standar yang tinggi, maka kita pun mudah frustasi jika melakukan kesalahan.

Berikut adalah beberapa tanda bahwa sebenarnya Anda memiliki gaya kepribadian perfeksionis.

1. Kepuasan seks rendah

Terlalu sering mengkritik diri sendiri dan juga pasangan bisa mengurangi kepuasan seksual, bahkan walau kita tak secara khusus fokus pada seks.

Kepuasan seks yang sulit kita raih ini juga akan dirasakan oleh pasangan. Penelitian menunjukkan, gairah seks seseorang yang memiliki pasangan perfeksionis lebih rendah. Fokuslah untuk mengekspresikan apa yang Anda cintai dan nikmati bersama pasangan.

2. Selalu pulang paling akhir

Memiliki fokus yang baik pada pekerjaan dan juga detail adalah sisi positif dari perfeksionisme. Orang yang perfeksionis juga biasanya bekerja lebih keras dan lebih lama dibanding koleganya. Mereka tak bisa meninggalkan pekerjaan sebelum semua sesuai dengan keinginannya.

Orang perfeksionis biasanya lebih menekankan pada perintah dan bukan ajakan kerja sama. Sikap-sikap kerja seperti itu bisa berdampak negatif pada hubungan dengan rekan kerja dan keluarga di rumah.

3. Sering mengonsumsi junk food

Walau pun menuntut segalanya tampak sempurna, tapi seorang perfeksionis tentu tidak bisa mengontrol setiap aspek dalam hidupnya. Kenyataan ini bisa membuat mereka tertekan dan frustasi.

Salah satu cara untuk mengatasi perasaan tertekan itu adalah dengan makan. Menurut penelitian, makan yang didasari alasan emosional sering membuat kita berakhir dengan mengasup makanan tinggi gula, garam, dan lemak.

4. Dijauhi teman

Standar yang tinggi dan senang mengkritik orang lain bisa membuat orang perfeksionis menjadi narsistik, antisosial, dan kurang menyukai humor. Kombinasi beberapa hal itu dapat membuat orang lain malas berteman dengannya.

Memang tak gampang mengubah kepribadian, tapi jika Anda merasa orang-orang mulai menjauhi Anda, tak ada salahnya mengevaluasi diri.

5. Sangat peduli penampilan

Karena terus menerus khawatir dengan penilaian orang terhadap kita, kita pun jadi sangat memperhatikan penampilan. Orang yang perfeksionis kerap menghabiskan waktu lama untuk memilih baju, berdandan, dan bercermin.

Orang yang perfeksionis juga lebih rentan mengalami gangguan makan karena mereka takut gemuk. Dari pada mengkhawatirkan apa pendapat orang lain, belajarlah mencintai dan menerima diri apa adanya. Bila kita menjaga pola makan, itu karena kita mencintai tubuh kita dan tak mau sakit, bukan agar dinilai orang.

6. Stres

Penyebab terbesar mengapa sifat perfeksionisme bisa membuat hidup berantakan adalah ia mengambil semua kesenangan dari hidup kita; pekerjaan, hobi, hubungan. Karena kita menuntut kesempurnaan, kita menjadi lelah, memaksakan diri, dan juga kondisi emosi selalu cemas.

(kompas.com)