Find Us On Social Media :

Saat Amerika Kirim 22.395 Ton Peralatan Perang ke Israel, Uni Soviet Tak Mau Kalah Bantu Arab

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 28 Juni 2019 | 08:30 WIB

Saat Amerika Kirim 22.395 Ton Peralatan Perang ke Israel, Uni Soviet Tak Mau Kalah Bantu Arab

Intisari-Online.com - Sekali pun perlahan-lahan dapat mengatasi ancaman payung rudal permukaan ke udara Mesir dan Suriah, Israel menghadapi banyak kesulitan di kedua front.

Di Sinai, usaha Israel untuk menerobos garis pertahanan Mesir dengan serangan garis pertahanan Mesir dengan serangan lapis baja telah ditangkis.

Sementara Tzahal telah berhasil membendung serta mulai memukul mundur gerak maju Suriah di Datarab Tinggi Golan, pasukan Suriah masih mengawasi Sungai Yordan dan sistem pertahanan udara mereka menimbulkan kerugian besar terhadap Chel Ha'Avir.

Jelas pada tanggal 9 Oktober 1973 bahwa Israel tidak akan meraih kemenangan yang cepat dan kerugian yang diderita Tzahal benar-benar sangat tinggi.

Baca Juga: Kisah Para Nelayan Melihat 'Putri Duyung' Duduk di Batu Karang dan Menangis Hingga Pihak Berwenang Kerahkan Pasukan

Pada malam tanggal 8/9 Oktober, Dayan yang merasa khawatir memberi tahu Perdana Menteri Golda Meir bahwa:

"Inilah akhir dari Bait Allah ketiga."

Ia memperingatkan kemungkinan bahwa Israel akan menderita kekalahan total, tetapi "Bait Allah" juga merupakan kata sandi bagi senjata nuklir negeri itu.

Pada malam itu, Meir mengizinkan penyiapan 13 senjata atom taktis 20 kiloton TNT (84 TJ) bagi rudal-rudal Jericho di pangkalan Udara Sdot Micha dan pesawat-pesawat F-4 Phantom di Pangkalan Udara Tel Nof.

Baca Juga: Hancurkan 452 Pesawat Arab, Israel: 'Semangat Yosua Bin-Nun, Raja Daud, dan orang Makabe Menyertai'

Senjata pemusnah massal itu akan digunakan pada saat-saat terakhir untuk mencegah kekalahan total, tetapi persiapan tersebut dilakukan secara terbuka dan Amerika mengetahui ancaman nuklir itu pada pagi 9 Oktober.

Sebagai imbalan janji Israel bahwa mereka tidak akan menggunakan senjata nuklirnya, Presiden Richard Nixon memerintahkan Operasi Nickel Grass.

Sebuah jembatan udara Amerika untuk mengganti semua peralatan perang Israel yang hancur.

Israel pun menerima perbekalan lewat pesawat-pesawat angkut raksasa Giant C-5A Galaxy milik US Air Force pada 14 Oktober.

Baca Juga: Keganasan SAM vs 'Artileri Terbang' Israel, 60 Pesawat Terbang Israel Rontok dalam Minggu Pertama Perang

Pada akhir Nickel Grass, Amerika Serikat telah mengirimkan 22.395 ton peralatan perang ke Israel.

Pihak Uni Soviet sendiri tidak berpangku tangan.

Bahkan, paling tidak sejak hari kelima perang, ketika klien Arab mereka belum mulai terdesak.

Baca Juga: Serang Wilayah Diktator Idi Amin, Israel Dapat Bawa Pulang Sandera dan Lumpuhkan Pasukan Uganda

Sebuah jembatan udara Soviet telah dioperasikan dan pesawat-pesawat angkut Angkatan Udara Merah mondar-mandir antara Uni Soviet dengan Mesir serta Suriah, membawa 63.000 ton peralatan perang lewat laut ke kedua negara Arab.

Pada kenyataannya, pengiriman bala bantuan secara terang-terangan oleh Moskow merupakan salah satu pemicu Amerika melancarkan Operasi Nickel Grass.

Baca Juga: Menantang Dogfight, Beginilah Suasana Duel 20 Pilot Korea Utara Melawan Angkatan Udara Israel