Intisari-Online.com - Dalam bulan-bulan menjelang Perang Enam Hari Juni 1967, ketegangan di antara Israel dan negara-negara tetangga Mesir, Yordania, dan Suriah sangat tinggi.
Dengan negara-negara Arab di sekitarnya, terutama Mesir, dilengkapi kendaraan dan persenjataan Soviet.
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) meningkatkan persiapannya untuk tindakan ofensif.
Salah satu komponen kunci dari perencanaan ini adalah Operasi Moked.
Moked adalah produk perencanaan oleh Kepala IAF (Angkatan Udara Israel) Brigadir Jenderal Mordechai Hod dan perwira angkatan udara senior lainnya.
Rencana itu menyerukan pemogokan pre-emptive terhadap pasukan militer negara-negara tetangga Arab dan mempertahankan supremasi udara selama operasi IDF (Angkatan Pertahanan Israel).
Keberhasilan operasi IDF akan tergantung pada efektivitas pemogokan IAF.
Mengingat bobot gabungan Mesir, Yordania dan Suriah, ini bukan tugas yang mudah.
Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma
Tiga negara yang digabungkan menghasilkan sekitar 328.000 orang, 2.300 tank, 1800 APC, 2.200 emplasemen anti-pesawat (termasuk baterai SAM), dan hampir 700 pesawat.
Sebagian besar pesawat dioperasikan oleh Angkatan Udara Mesir, dan semuanya dipasok oleh Soviet.
Terlepas dari perbedaan jumlah, Israel siap untuk melakukan Operasi Moked.
Source | : | Nino Oktorino, Chel Ha'Avir: Angkatan udara Israel (2017),military historian |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR