Find Us On Social Media :

Kisah Sumur Sakti, Tempat Gadis-gadis Dipersembahkan Demi Menenangkan Setan yang Bermukim

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 1 Juni 2019 | 05:00 WIB

Piramida Chichen Itza di Meksiko.

Intisari-Online.com – Pada tahun 1885 Thompson yang baru berusia 25 tahun menjadi konsul di Yucatan, Meksiko. Disekitar Yucatan terdapat puing-puing  batu peninggalan kota Chichen Itza, luasnya sampai 8 km2.

Tatkala Thompson mengunjungi tempat itu, perhatiannya tertarik pada sebuah bangunan berbentuk piramid dengan teras yang menjulang tinggi diantara pohon-pohon lebat.

Nalurinya sebagai seorang yang ahli dalam ilmu purbakala Maya, mengatakan tempat ini bukan tempat peninggalan biasa. Maka diambilnya keputusan untuk menjelidikinya lebih jauh.

Orang-orang disitu menamakan bangunan itu II Castillo atau Kuil Kukulcan. Dibandingkan dengan alam sekitarnya memang agak menyolok, tingginya 22 m. Dasarnya berbentuk segi empat, dari sudut kesudut 54 meter panjangnya.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Gunung Padang Merupakan Struktur Piramida Tertua di Dunia

Pada empat sisinya masing-masing ada tangga yang menuju kekuil diatas. Rencana  pembuatannya khas Tolteque dengan mengindahkan dali-dalil  astronomi suku bangsa Maya.

Keempat tangga itu masing-masing mempunyai 91 anak tangga. Jumlah ini dikali empat ditambah dengan tangga satu-satunya yang menuju keplatform teratas menjadi 365 buah, sama dengan jumlah hari dalam satu tahun biasa.

Bagian piramida bukan-tangga terbagi dalam sembilan teras yang, masing-masing dibagi dalam 52 kotak seperti jumlah  tahun dalam siklus keagamaan Tolteque. Dilihat dari sisi kesembilan teras itu dibagi dalam dua bagian oleh tangga ditengah menjadi 18 bagian, jumlah bulan dalam tahun Maya.

Banyak penemuan-penemuan penting telah dilakukan Thompson selama 30 tahun penjelidikannya dalam daerah itu. Beberapa puluh Km sebelah Selatan kuil Kukulcan itu ada sebuah piramida rendah. Bentuknya sederhana.

Baca Juga: Heboh, Pasangan Tanpa Busana Berpose Tak Senonoh di Atas Piramida, Ternyata Ini Profil si Pria

Kecuali empat tangganya yang diapit oleh dua ular yang terpahat dari batu dengan mulut ternganga, tak ada yang menarik perhatian.

Puncaknya mempunyai bentuk khas. Mungkin dulu sebuah kuil, tetapi sekarang tinggal empat tiang terukir halus.  Thompson baru mengamati tiang-tiang itu waktu ia melihat dua ubin batu yang gilap.

Pintu masuk kuil mungkin! Ubin dibuka. Ia ingin melihat ada apa dibawahnta. Ternjata sumur dengan keliling kira-kira 3,50 meter. Dalam Iubang itu samar-samar terlihat sisa-sisa kerangka manusia. Rupa-rupanya ini baru tingkat-teratas dari ruangan dibawah ubin itu. Dibawahnya masih ada empat ruangan lagi.

Dalam gua ketiga, Thompson menemukan beberapa lonceng kuningan kecil-kecil penuh dengan kopersulfat. Dalam ruangan dibawahnya ada kalung-kalung dari manik-manik  kristal. Bentuknya bagus dan gosokannya bermutu tinggi.

Baca Juga: Dibangun oleh 20.000 orang, Bagaimana Misteri Pembangunan Piramida?

Dasar ruangan keempat itu kira-kira setingkat dengan dasar piramida diluar. Mereka mengira sudah tak ada apa-apa  di bawah itu.

Tetapi terntata masih ada ubin batu yang mencurigakan. Ubin itu dibuka, mereka terkejut. Ada tangga lagi yang terpahat dalam bukit batu dan menuju keruangan besar. Tangga dan ruangan penuh dengan serbuk kayu. Satu-satunya jalan masuk ialah merangkak sambil mencari jalan dalam serbuk kayu itu.

Akhirnya mereka toh berhasil masuk dalam ruangan itu. Ada banyak gumpalan jade campur debu. Beberapa diantaranya rupanya dulu pemah dibakar. Sambil mencari-cari mereka membersihkan ruangan itu. Ternyata kosong sama sekali kecuali lagi-lagi ubin besar yang berbentuk empat segl.

Thompson mengangkat ubin itu dengan kedua tangannya. Dibawahnya ada Iubang gelap dalam tanah. Tiba-tiba dari Iubang itu menghembus angin kencang mematikan lilin yang dibawa team penyelidik itu.

Baca Juga: Ada Lorong Rahasia yang Mengarah Pada Kehidupan Bawah Tanah dan Harta Karun di Bawah Piramida Ini

Semua gelap gulita. ”Ini pintu gerbang neraka", bisik seorang pembantu Indian. “Sejak kapan neraka demikian dingin", tukas seorang rekan lain.

Namun keterangan ini belum dapat menenangkan rekan pertama. Maklumlah menurut kepercayaan setempat neraka atau Mitnal itu bukan main dinginnya.

Dan hawa dingin itu  hanya dapat keluar melalui suatu Iubang “gelap". Menurut gambaran  orang Kristen neraka justru panas.

Lubang itu bundar bentuknya dengan garis tengah 1 meter. Thompson perkirakan dalamnya 50 meter. la bertekad bulat untuk memasukinya. Keesokan harinya sebelum fajar menyingsing  ia sudah siap dibawah piramida itu komplit dengan alat-alat katrol  dsb.

Baca Juga: Arkeolog Berhasil Menemukan Ruangan Rahasia di Bawah Piramida Bulan, Diyakini untuk Ritual

Thompson sendiri masuk dengan tali, pisau dalam mulut dan saku-sakunya penuh lilin serta alat-alat lain. Dibawah ternyata diketemukan barang-barang yang tak ternilai harganya. Suatu tempat bunga dari albast yang transparan, bagus buatannya.

Manik-manik jade dan mainan kalung jade juga. Ia baru mengamat-amati barang-barang itu waktu pembahtu-pembantunya sudah ada disampingnya. Mereka tak sabar menunggu diatas.

Disana-sini  berserakan kerang yang dihias bagus dengan parelmoer, guci-guci terlukis, batang-batang batu api yang  mirip dengan batu-batu yang digunakan bangsa Druida kuno dan beberapa mutiara oval besar.

Namun barang-barang itu sudah terlalu lama tak terurus sehingga kebanyakan kalau disentuh sudah bubar tak keruan. Mungkin  tempat ini bekas pemakaman pendeta-pendeta  zaman kuno.

Baca Juga: Tersembunyi di Dalam 2 Piramida Selama 4.000 Tahun, Keberadaan 800 Makam Kuno Akhirnya Terungkap

Mereka demikian terkesan sehingga hampir lupa naik. Waktu sudah lelah sama sekali, mereka baru ingat pulang. Diluar mereka disambut oleh konser ratap tangis dari sanak keluarga. Kiranya mereka sudah mati tertelan oleh “ular besar".

Di samping itu Thompson juga menemukan peninggalan lebih penting yang hampir-hampir  minta jiwanya sendiri.

Disekitar kota Chichen Itza ada tiga sumur. Thompson tertarik oleh salah satu sumur itu. Diameternya 60 meter dan dinding kapur kelilingnya 18 meter tingginya diatas permukaan air yang keruh.

Didepan pintu gerbang masuk sumur itu ada sebuah kuil. Menurut kepercayaan orang setempat, sumur itu tempat persembahan yang ada harta karunnya.

Baca Juga: Tersembunyi di Dalam 2 Piramida Selama 4.000 Tahun, Keberadaan 800 Makam Kuno Akhirnya Terungkap

Dulu kalau ada wabah penyakit, orang-orang daerah ini selalu mengadakan selamatan. Untuk kesempatan ini diadakan arak-arakan. Dimuka didahului pendeta-pendeta, dibelakangnya ada orang-orang yang memanggul persembahan mahal dan pawai ini ditutup oleh orang-orang yang akan dijadikan “korban".

Pawai naik kekuil Kukulcan langsung menuju ke sumur itu. Dibawah iririgan tabuh “tungkul" dan diseling dengan irama suling serta jeritan massa yang mengerikan, persembahan itu satu per satu dilemparkan kedalam air.

Mula-mula barang-barang dulu kemudian disusul dengan gadis-gadis yang muda belia dan serdadu-serdadu tawanan. Pengorbanan itu dimaksudkan untuk menenangkan setan-setan yang katanya bermukim disitu.

Orang-orang Yucatan sekarangpun masih percaya bahwa nenek moyangnya dulu selalu berkorban disumur itu untuk menyembah dewa  air, Yum Chac.

Baca Juga: 800 Makam Mesir Kuno Ini Ditemukan Arkeolog Di Antara Dua Piramida, Milik Siapa?

Banjak sarjana menganggap dongeng-dongeng ini fantasi belaka. Tapi Thompson menganggapnya serius. la berpegang pada seorang penulis Spanyol dari abad ke 14 yang menulis tentarig upacara pengorbanan dalam sumur itu.

Untuk membuktikan kebenaran dongeng-dongeng itu, Thompson harus meIihat sendiri keadaan dalam sumur itu. Maka pergilah ia ke Boston belajar menyelam. Dibelinya macam-macam alat keperluan yang dibutuhkan untuk tujuan itu a.l. sebuah alat pengeduk.

Sesudah “lulus" tiba saatnya untuk mempraktekkan teori yang dipelajarinya. Sebelum masuk, ia harus mencoba dulu dimana kira-kira orang-orang dulu jatuh andaikan mereka dilemparkan dari tempat tertentu.

Untuk menentukan jarak itu ia menggunakan balok-balok kayu kurang lebih seberat orang dan dilemparkan kedalam air dari kuil itu. Disitu kemudian ia mulai mengeduk. Mula-mula tanpa hasil.

Baca Juga: 'Keajaiban' Piramida Kembali Terungkap, Salah Satunya Bisa Kuatkan Sinyal Wi-Fi

Teman-temannya mentertawakan fantasi Thompson. Untuk pertama kali archologi “bawah air" digunakan didaerah ini. Mula-mula hasilnya nihil. Tetapi Thompson pantang mundur.

Pada suatu hari terjadilah sesuatu yang tak terduga-duga. Tiba-tiba muncul benda semacam periuk, berputar-putar dalam air. Dibawah “cakar” alat pengeduk juga ditemukan 2  jambangan bunga putih kekuning-kuningan.

Thompson membuka jambangan itu, dicium. Baunya menusuk hidung. Ia lalu teringat dongeng-dongeng yang mengatakan orang kuno dulu diceburkan orang kedalam air bersama dengan guci wangi-wangian.

Masih banyak benda-benda lain yang keIuar dari sumur itu, jade terukir, piring-piring emas dan kuningan, balok-balok dari kopal. Tetapi kebanyakan dari barang-barang itu kadar kuningannya lebih besar daripada emas.

Baca Juga: Akibat Gempa, Arkeolog Malah Temukan Kuil Dewa yang Tersembunyi di Dalam Piramida

Yang berharga bukan logamnya, tetapi ukirannya. Achirnya muncul sisa kerangka-kerangka manusia. Jadi dugaan Thompson toh benar.

Sesudah pengedukan berlangsung beberapa bulan, rupa-rupanya mereka mencapai dasar sumur. Lumpur melulu yang keluar. “Kalau begitn tiba saatnya aku turan sendiri", pikir Thompson.

Mungkin masih ada tempat-tempat yang tak dapat dicapai oleh alat itu. Bukankah ia sudah belajar menyelam di Boston ? Namun sebelum itu ia lebih dulu men- “charter" dua orang penyelam spons.

Waktu mereka sudah siap ditangga untuk turun kebawah, mereka saling berjabatan tangan, mereka yang turun dan pembantu-pembantu yang tetap tinggal diatas. Seakan-akan tak akan bertcmu lagi di alam fana.

Baca Juga: Piramida Agung yang Dianggap Sebagai Kelender Super Ini Ramalkan Kapan Kiamat akan Terjadi

“MuIa-mula segala serba hijau", kata Thompson dari perjalanannya turun kebawah untuk pertama kali. “Kemudian hitam sama sekali seperti tinta Lampu tak dapat menembus kegelapan itu."

Mereka lalu berjalan sambil meraba-raba saja. Setiap saat maut dapat menimpa mereka. Mesin pengeduk telah mengobrak abrik batu-batuan dan akar-akar pohon disekitar sumur itu, jadi tak mustahil  kalau tiba-tiba  ada gumpalan batu menjatuhi kepala.

Selama benninggu-minggu  lamanya mereka setiap hari turun: “Asal saja pada suatu hari setan-setan sumur tidak marah" pikir orang-orang setempat. “Mereka akan dikubur hidup-hidup  nanti".

Namun setiap sore mereka toh keluar lagi dengan membawa segala macam pecahan-pecahan  jade terukir, batu-batu lain yang terukir barang-barang dari besi dan kuningan dan sisa manusia.

Baca Juga: Ada Sebuah Ruang Lagi dalam Piramida Besar di Giza, Kira-kira Apa Isinya?

Antara barang-barang berharga itu ada juga pisau-pisau terukir bagus yang biasa digunakan untuk menusuk hati sikorban dan untuk membelah dadanya.

Diantara rangka-rangka yang ditemukan ada 21 rangka kanak-kanak antara 18 bulan sampai 20 tahun, 30 laki-laki dan 8 wanita.

Rupanya hampir semua barang yang ditemukan dimasukkan dengan sengaja. Suku Maya seperti suku-suku kuno lain memang membunuh orang untuk di “bawakan" pada orang lain yang mendahuluinya.

Sayang usaha-usaha Thompson selama berpuluh-puluh tahun itu berakhir dengan pengalaman-pengalaman pahit. Selama tahun 1909 dan 1930 Yucatan terlibat dalam macam-macam  kerusuhan dan pemberontakan-pemberontakan.

Baca Juga: Sekelompok Arkeolog Baru Saja Memecahkan Misteri Piramida Agung Giza, Kuncinya Ada di Gulungan Papirus Kuno

Laboratorium, hasil-hasil penemuannya, buku-buku mengenai suku bangsa Maya yang tak ternilai harganya hilang berantakan.

Thompson sendiri dituduh oleh pemerintah Meksiko menggelapkan barang-barang dari surnber itu.

Barang-barang yang ditemukan oleh Thompson dalam sumur itu menunjukkan bahwa pengorbanan jiwa dan benda itu dilakukan dalam jangka waktu yang tetap. Berdasarkan suatu kewajiban dalam agama Tolteque, banyak cendekiawan condong pada pendapat bahwa kebiasaan itu asalnya dari zaman sesudah Yucatan diduduki orang-orang Itza.

Namun penyelidikan-penyelidikan terakhir tak membenarkan pendapat itu. Beberapa buah jade terukir yang diketemukan dalam sumur itu pasti dari zaman kuno.

Baca Juga: Makam Misterius Berbentuk Piramida Ditemukan di Lokasi Konstruksi di Tiongkok

Salah satu yang diukir di Piedras Negras mempunyai inskripsi tahun 706 sesudah Masehi. Ada lagi dari tahun 690. Namun itu belum merupakan jaminan bahwa benda-benda itu benar-benar dimasukkan pada saat itu juga.

Mungkin saja baru beberapa abad kemudian setelan disimpan sebagai hiasan keluarga yang turun temurun. Tetapi piramida yang merupakan makam pendeta itu pasti dari zaman Tolteque. (Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1965 dengan judul asli Sumur Sakti; Neraka Tengkorak dan Harta Karun di Amerika Latin)