Advertorial
Intisari-Online.com --Bukti terbaru membuktikan bahwa orang-orang Mesir kuno membangun Piramida Agung Giza dengan mengangkut 170 ribu ton baru kapur dari kapal.
Seperti dilaporkan New York Post, telah lama diketahui bahwa batu-batu itu diekstraksi delapan mil jauhnya dari lokasinya, tepatnya di Tura. Sementara tempat penggalian batu-batu dilakukan di Aswan, 533 mil dari Giza.
(Baca juga:Rahasia Piramida Giza sebagai Piramida Terbesar dan Tertua di Dunia (1))
Tapi ada catatan khusus dari para arkeolog, terutama soal bagaimana batu-batu itu dibawa ke Giza—yang sekarang menjadi bagian dari Kairo modern.
Piramida Agung Giza sendiri dibangun pada 2600 SM untuk memakamkan Firaun Khufu.
Kini misteri itu terpecahkan setelah ditemukannya gulungan papirus kuno, perahu upacara, dan jaringan saluran air.
Bukti baru menunjukkan bahwa ribuan kuli mengangkut sekitar 170 ribu ton batu kapur di sepanjang sungai Nil menggunakan perahu kayu yang dibangun dengan papan dan tali.
Balok-balok itu diangkut melalui sistem kanal yang dirancang khusus sebelum sampai di pelabuhan pedalaman yang dibangun hanya beberapa meter dari dasar Piramida Agung Giza.
Gulungan papirus adalah satu-satunya catatan langsung tentang bagaimana piramida itu dibangun. Catatan itu ditulis oleh seorang pengawas bernama Merer.
Dalam papirus itu Merer menjelaskan secara terperinci bagaimana batu-batu kapur itu dipindahkan dari tambang Tura ke Giza dengan menggunakan sebuah saluran Zaman Perunggu.
Arkeolog Mark Lehner juga menemukan bahwa bukti tentang adanya saluran air di bawah dataran tinggi di mana piramida itu berada.
(Baca juga:Piramida Baru Ditemukan di Mesir, Berasal dari 3.700 Tahun yang Lalu)
“Kami telah menemukan outline kolam kanal tengah, yang menurut kami merupakan area pengiriman utama ke kaki Dataran Tinggi Giza,” ujarnya.
Penemuan baru ini kabarnya akan disiarkan dalam sebuah film dokumenter di Channel 4 Minggu malam dengan tajuk “Egypt’s Great Pyramid: The New Evidence”.