Find Us On Social Media :

Sudah Tahu Langkah Mencuci Hidung yang Benar dan Cara Merawatnya?

By Trisna Wulandari, Senin, 29 April 2019 | 19:00 WIB

 

Mencuci hidung belum menjadi kebiasaan yang lazim dilakukan banyak orang.

Padahal dengan menjaga kebersihan hidung, berbagai penyakit dapat dicegah.

Dalam International Journal of Environmental Research and Public Health juga disebutkan, cuci hidung berperan melunakkan dan mengalirkan lapis lendir pada rongga hidung.

Salah satu cara mencuci hidung yang baik adalah dengan menyemprotkan cairan isotonik ke dalam hidung.

Cara ini dapat membersihkan partikel debu yang ada.

Baca Juga : Studi: Debu di Rumah Bisa Picu Pertumbuhan Sel-sel Lemak, Kok Bisa Ya?

Larutan isotonik untuk pencucian hidung (irigasi nasal) adalah larutan garam hipotonik, isotonik, hipertonik, ringer laktat, maupun air laut.

Tidak hanya disemprotkan, pencucian juga bisa dilakukan dengan meneteskan atau mengalirkannya ke lubang hidung.

Ada berbagai macam alat yang bisa digunakan, dalam hal ini silakan konsultasi dengan dokter.

Tindakan cuci hidung adalah hal yang aman dan tidak memiliki efek samping yang berarti.

Tindakan sederhana ini, menurut Dewi, mendatangkan berbagai manfaat.

Baca Juga : Ingat! Meski Bermanfaat, Konsumsi Minuman Isotonik Tetap Harus Sesuai Aturan

Pertama, cuci hidung dapat membersihkan hidung dari kotoran yang umumnya bisa menimbulkan masalah pada hidung dan tubuh.

Kedua, membantu penyembuhan peradangan hidung dan sinus.

Ketiga, menurunkan kekambuhan pada penderita alergi pada hidung.

Keempat, hidung terjaga kelembabannya sehingga kotoran hidung (upil) tidak menumpuk banyak.

Sebab jika upil terlalu banyak, bisa merusak silia.

Baca Juga : Ronaldikin Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Infeksi Paru-paru, Ternyata Mengupil Juga Bisa Jadi Pemicunya!

Hidung kering juga cenderung bikin mimisan.

Terakhir, lendir yang kental dan menyumbat hidung juga bisa diatasi dengan rutin mencuci hidung.

Di samping mencuci hidung, jagalah hidung dari polutan dengan menggunakan masker pada tempat-tempat penuh polusi.

Bagi penderita alergi, sedapat mungkin hindari penyebab alergi yang memicu gangguan pada hidung.

Hentikan juga kebiasaan mengorek hidung dengan tangan karena kulit hidung sangat tipis sehingga mudah tergores.

Baca Juga : Jangan Keburu Panik Jika Mimisan, Begini Langkah Mudah Mengatasinya

Apabila timbul luka, risiko infeksi jadi meningkat.

Selain itu, jaga kualitas udara dalam ruangan, khususnya ruangan ber-AC.

Bersihkan juga AC dari debu dan jamur secara rutin, demi bernapas lebih sehat dan aman.  (Tika Anggreni Purba)

 

Artikel ini telah terbit di Majalah Intisari dengan judul “Hidung Bukan Cuma Soal Pesek atau Mancung”