Find Us On Social Media :

Perbandingan Hasil 'Quick Count' Litbang Kompas dan KPU 2007-2018

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 19 April 2019 | 13:30 WIB

Perbandingan Quick Count Litbang Kompas dengan KPU Sejak 2007

Intisari-Online.com - Seperti yang diketahui, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menolak hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga.

Hal itu dikarenakan sejumlah lembaga tersebut 'seolah-olah' memenangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Lebih jauh, Prabowo menyebut lembaga survei sengaja mengggiring opini publik.

"Saya tegaskan di sini, kepada rakyat Indonesia bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu yang kita ketahui sudah bekerja untuk satu pihak untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," katanya di Rumah Kertanegara, Rabu (17/4/2019) sore.

Baca Juga : Jika Kelak Menang Kembali, Maka Jokowi Jadi Orang Pertama yang Menangi Setiap Pemilu yang Diikutinya

Prabowo meminta para pendukungnya tak terpengaruh dengan hasil hitung cepat dan tetap fokus mengawal perhitungan suara.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku tim internalnya sudah melakukan perhitungan manual atau real count.

Hasilnya, ia mengklaim, menang dengan 62 persen suara.

Menurut dia, hasil real count diperoleh dari penghitungan di 320.000 TPS.

Baca Juga : Menteri Susi Turun Tangan Langsung Lepasliarkan 69.005 Benih Lobster Senilai Rp10,23 Miliar yang Gagal Diselundupkan

"Dan saya sudah diyakinkan oleh ahli-ahli statistik bahwa ini tak akan berubah banyak.

Bisa naik 1 persen, bisa turun 1 persen. Tapi hari ini kita berada di 62 persen," ucapnya.