Advertorial

Perjuangan Berat Para Polisi Mengawal Kotak Suara Pemilu 2019, Berjalan Kaki Jauh dan Harus Lewati Jembatan Rusak

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Ade S

Tim Redaksi

Sebuah foto menunjukkan bagaimana polisi mengawal kotak suara yang berisi surat suara hasil pencoblosan melewati sungai dengan jembatan seadanya.
Sebuah foto menunjukkan bagaimana polisi mengawal kotak suara yang berisi surat suara hasil pencoblosan melewati sungai dengan jembatan seadanya.

Intisari-online.com - Pada Rabu (17/4/2019) sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Indonesia.

Di penduduk Indonesia kurang lebih 264 juta jiwa melakukan pemilihan umum untuk memilih Presiden indonesia masa jabatan 2019-2024.

Meski, hal itu telah berlangsung kemarin, namun banyak kisah menarik sebelum pemilu serentak 17 April 2019.

Salah satunya adalah kisah bagaimana logistik pemilu keluar masuk dari lokasi terpencil di kawasan yang sulit dilalui kendaraan.

Baca Juga : Lakukan 5 Kebiasaan Sederhana Ini di Pagi Hari, Bisa Memperpanjang Usia Anda

Sebuah foto menunjukkan bagaimana polisi mengawal kotak suara yang berisi surat suara hasil pencoblosan melewati sungai dengan jembatan seadanya.

Medan ekstrem mesti dilalui para aparat kepolisian untuk mengawal logistik Pemilu 2019 dari TPS agar sampai ke Sekretariat PPK.

Seperti yang terlihat di Desa Awo, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Kamis (18/4/2019) sore.

Kotak suara yang berisi logistik Pemilu 2019, seperti surat suara pasca dilakukan penghitungan di tingkat TPS pun dibawa ke Sekretariat PPK Keera.

Baca Juga : Wanita Ini Rela Kerja Keras Demi Pesta Pernikahan yang Tertunda 3 Tahun dengan Suaminya yang Lumpuh, Salut!

Salah satu personel kepolisian yang ditugaskan adalah Brigpol Rahim. Melalui jembatan gantung darurat, dirinya memikul kotak suara tersebut dengan berjalan kaki.

Tak cuma melalui jembatan kayu yang nyaris rusak tersebut, Brigpol Rahim juga mesti melalui jalan terjal menanjak nan berbatu.

Akses kendaraan sulit menembus jalur tersebut. Sebab, untuk sampai di Desa Awo mesti menyeberang jembatan, sedang akses jembatan yang memadai tak ada.

"Perjalanan dari tempat pendistrubusian kotak suara ditempuh selama beberapa jam mengunakan sepeda motor yang memang sudah di rakit sedemikian rupa agar bisa melawati jalur tersebut. Tetapi hanya sampai di daerah perbatasan," kata Bhabinkamtibmas Polsek Keera tersebut.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Kapolsek Keera, Iptu Nasrul pun bangga dengan dedikasi personelnya mengawal jalannya Pemilu 2019 kali ini. Desa Awo adalah desa terjauh dan tersulit aksesnya di Kecamatan Keera.

"Terima kasih banyak dan rasa bangga kepada anggota BKO Polres Wajo dan anggota Polsek Keera yang telah melaksanakan Pam TPS, sehingga Pemilu di Kecamatan Keera dapat berjalan dengan tertib, aman, damai dan lancar," katanya.

Meski beberapa wilayah telah melaksanakan pemilus serentak, beberapa wilayah di papua melakukan pencoblosan hari ini, Kamis (18/4/2019).

Hal itu dikerenakan logistik untuk pemilihan umum serentak belum sampai dilokasi. Meski demikian tak ada kendala dan semua berjalan dengan baik. (TribunWajo.com)

Baca Juga : Telihat Seperti Gumpalan Bulu, Hewan Ini Bisa Mencelakai Anda Selama 12 Jam Hanya dengan Menyentuhnya

Artikel ini pernah tayang di Tribun Timur dengan judulKisah Polisi di Keera Wajo, Jalan Kaki Pikul Kotak Suara di Atas Jembatan Darurat

Artikel Terkait