Find Us On Social Media :

Terapi Kebal Buat Limfoma, Sinar Terang untuk Penderita Kelenjar Getah Bening

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 2 Januari 2019 | 16:30 WIB

Penentuan itu menjadi acuan bagi prognosis (harapan ke depan) dan strategi pengobatan.

Selanjutnya menentukan kejangkitan, lokasi kanker, yang terbagi dalam stadium I hingga IV.

Disebut stadium I, bila menyerang di satu sisi tubuh (kin atau kanan saja), dan masih di satu wilayah. Misalnya, di leher saja, belum menyebar ke kelenjar ketiak.

Stadium II, bila menyerang di  kedua sisi tubuh atau lebih dari satu wilayah. Misalnya, leher dan ketiak, atau leher kiri dan kanan.

Baca Juga : Seorang Ibu Kehilangan Hak Asuh Anaknya Setelah Menghentikan Kemoterapi Anaknya dan Memilih Pengobatan Alternatif

Stadium III, bila sudah menyebar melewati diafragma. Misalnya leher, paru-paru (rongga dada), dan perut (rongga perut).

Stadium IV, bila sudah menyebar ke organ tubuh misalnya hati, otak, paru-paru, dan yang tersering, usus.

Yang konvensional

Secara konvensional, ada tiga cara prioritas penanganan kanker non-Hodgkin, yaitu kemoterapi, radioterapi atau penyinaran, dan pembedahan.

Baca Juga : 5 Tahun Jalani Kemoterapi, Pria Ini Ternyata Tak Idap Penyakit Kanker, Akibatnya Malah Kembangkan Penyakit Lain

"Pembedahan hanya dilakukan sebagai tindakan gawat darurat," tutur Abidin. Misalnya, tumor terjadi di usus atau rongga perut hingga menghambat penyaluran makanan.

Bila benjolan itu tidak segera disingkirkan, berisiko mengakibatkan kematian segera. Atau benjolan besar di kanan-kiri leher menghambat jalan napas hingga perlu dilakukan tindakan trachiostomy - membuat lubang di leher sebagai jalan pernapasan.