Find Us On Social Media :

Kisah GKR Hemas: Pernah Beli Narkotika untuk Teman Hingga Pernah Kabur karena Takut Menikah dengan Calon Raja

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 21 Desember 2018 | 17:45 WIB

Intisari-Online.com – Sosok permaisuri Sultan Yogyakarta, GKR Hemas menjadi perbincangan setelah dirinya diberhentikan sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI karena 12 kali tak hadiri sidang paripurna.

Siapa sesungguhnya Ratu Keraton Yogyakarta ini? Tabloid NOVA edisi Mei 1993, dengan judul asli Gusti Kanjeng Ratu Hemas (2): Sepatu Hak Tinggi untuk Berkelahi, mengungkapkannya secara bersambung, sejak masa kecilnya hingga sekarang.

Ratu Hemas memang tidak pernah mau merasakan narkotika. Yang dilakukannya cuma membeli untuk anggota geng.

Kemudian ia kabur ke Jerman, karena pikirannya sangat galau. Ia takut dinikahkan dengan pangeran dari Keraton Yogyakarta itu.

Kini semuanya telah lewat dan menjadi pelajaran berharga untuknya. Itu sebabnya ia merasa perlu memanggil pacar anaknya.

Dua orang anggota geng Geradak adalah pencandu narkotika. Saya bahkan pemah pergi ke sebuah lorong di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, tempat para pedagang obat bius bercokol.

Baca Juga : Permaisurinya Diberhentikan Sementara dari DPD RI karena 12 Kali 'Bolos' Sidang Paripurna, Ini Tanggapan Sri Sultan

Saya membeli narkotika untuk kedua teman itu.

Seumur saya waktu itu, di mana kampanye kejahatan narkotika tak segencar sekarang, hanya perasaanlah yang berbisik kepada saya bahwa narkotika adalah barang jahat yang merusak jasmani dan rohani.

Saya hanya bisa mengira-ira akibatnya kalau kita terjerumus menjadi pencandu.

Saya melihat teman saya menyilet tubuhnya sendiri untuk memasukkan bubuk narkotika agar mengalir bersama darah. Atau mereka menelan pil-pil.

Baca Juga : Air Rebusan Pembalut Jadi Pengganti Narkotika, Dinas Kesehatan: Secara Nalar Jelas Menyimpang

Saya sangat ngeri melihatnya. Kemudian mereka menjadi seperti orang kehilangan kesadaran dan akal sehat. Dari situ saya bisa mencium betapa jahatnya narkotika.