Penulis
Intisari-Online.com – Tubuh kita mungkin membakar jumlah kalori yang berbeda tergantung pada waktunya. Benarkah demikian?
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Current Biology menyatakan jika ritme sirkadian kita, atau jam internal, dari tubuh yang mengontrol kita merasa mengantuk, berjaga, atau lapar, mempengaruhi berapa banyak kalori yang kita bakar di siang dan malam.
Dilaporkan, para peneliti mengamati para peserta membakar sekitar 10 persen lebih banyak kalori pada sore dan malam hari dibandingkan dengan tengah malam.
Perbedaannya adalah sekitar 130 kalori ekstra yang dibakar.
Baca Juga : Ini Diet yang Lebih Banyak Bakar Kalori, Dari Hasil Studi Harvard Lho!
Peserta mengenakan sensor yang melacak suhu tubuh inti mereka karena pembacaan suhu tubuh inti yang lebih tinggi berarti bahwa seseorang membakar lebih banyak kalori, untuk menentukan berapa banyak kalori yang dibakar orang itu pada titik yang berbeda dalam siklus sirkadian mereka.
Waktu tidur dan bangun dari para peserta untuk memastikan ritme sirkadian peserta tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti paparan cahaya dan isyarat sosial, secara bertahap dialihkan oleh para peneliti, demikian dilansir dari thehealthsite.
Menurut temuan penelitian tersebut, suhu inti peserta saat istirahat umumnya lebih tinggi selama periode waktu yang berhubungan dengan sore hari.
Sebaliknya, suhu tubuh inti mereka merosot di malam hari dan dini hari.
Baca Juga : Ternyata Inilah Waktu-waktu Terbaik Tubuh Membakar Kalori Meski Tanpa Berolahraga
Tubuh kita membakar kalori paling banyak melakukan fungsi dasarnya saat sore hari, demikian ungkap temuan tersebut.
Menurut penulis penelitian Jeanne Duffy, PhD, seorang ilmuwan saraf hubungan dalam pembagian gangguan tidur dan sirkadian di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston, kebijaksanaan konvensional adalah bahwa jika ingin mengukur REE seseorang, kita tidak benar-benar melihat waktu melakukannya.
Baca Juga : Dari Membakar Kalori hingga Disiplin Mentah, Ini 5 Manfaat Olahraga Menembak
Kita mengambil ukuran dan menganggapnya tepat.
Demi penelitian tersebut, selama 37 hari, para peserta tinggal di laboratorium dan tidak terpapar gangguan lingkungan potensial seperti jam, jendela, telepon, atau internet.
Pun, asupan makanan dan tingkat aktivitas para peserta diperiksa dan dikendalikan.
Meski demikian, temuan penelian ini dianggap masih awal.
Baca Juga : Mungkinkah Membakar Kalori Sepanjang Hari Agar Langsing Tanpa Berolahraga? Ini Kabar Bahagia untuk Anda