Find Us On Social Media :

Harus Berkubang Lama Dalam Kesedihan, Inilah Praktik Kematian Aneh Zaman Victoria

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 9 Desember 2018 | 17:00 WIB

Ada tiga periode berkabung yang berbeda: berkabung dalam, berkabung kedua, dan masa setelah berkabung.

Lamanya waktu untuk setiap periode akan tergantung pada hubungan dengan almarhum.

Misalnya, perempuan harus berduka elama dua tahun setelah kematian suami mereka.

Sementara tentang busana, pria hanya harus mengenakan sarung tangan hitam dan setelan gelap.

Baca Juga : Diumumkan Sebagai Buronan oleh Polisi di Facebook, Pria Ini Malah Memberi Komentar Kocak

Tidak ada aturan khusus untuk anak-anak, namun biasanya gadis kecil akan mengenakan pakaian putih.

Sementara itu, aturan bagi wanita lebih sulit dengan gaun yang tidak nyaman dan berbahaya.

Dalam fase berkabung yang kedua, wanita sudah diiznikan untuk memakai perhiasan.

Baca Juga : Anak 14 Tahun Diprediksi Cacat Parah Karena Stroke, Keajaiban Kemudian Datang Padanya

Cincin, bros, dan loket mereka sering dibuat dari rambut almarhum.

Dikatakan bahwa Ratu Victoria memulai tren ini dengan selalu mengenakan liontin rambut Pangeran Albert.

Di era Victoria, tidak ada yang pernah berpikir untuk mengatasi kesedihan masa-masa berkabung itu.

Karena hal tersebut akan bertentangan dan melanggar protokol yang diberlakukan sang ratu.

Baca Juga : Korowai, Suku di Pedalaman Papua yang Masih Doyan Makan Daging Manusia