Find Us On Social Media :

Harus Berkubang Lama Dalam Kesedihan, Inilah Praktik Kematian Aneh Zaman Victoria

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 9 Desember 2018 | 17:00 WIB

Ketika kematian mendekat, tidak ada keragu-raguan lagi bagi setiap orang yang menghadapinya.

Keluarga tahu terlebih dahulu jenis peti mati yang diinginkan, di mana mereka ingin dikuburkan dan apa yang ingin mereka kenakan.

Perempuan sering membuat kafan sendiri dan bahkan akan memasukkannya dalam mas kawin pernikahan mereka.

Orang yang sekarat bahkan dapat memilih jenis peti mati yang dilengkapi lonceng, sehingga sewaktu-waktu mereka hidup kembali, lonceng dapat dibunyikan.

Baca Juga : Jangan Pernah Pisahkan Kuning Telur dari Putihnya, Mengapa? Ahli Gizi Berikan Jawabannya

Atau mereka juga dapat memilih untuk menenggak racun, agar kematian mereka segera jelas, cepat, dan pasti.

Pada era itu juga berkembang bisnis terkait pemakaman termasuk pembuatan peti mati, pembalsem, dan penggali kuburan.

Itu adalah waktu yang sama saat pemakaman dipindahkan ke taman-taman besa, karena kota-kota tidak lagi memiliki ruang untuk terus mengubur orang mati di dekat rumah mereka.

Aturan etiket yang terkait dengan masa berkabung cukup banyak dan rumit.

Baca Juga : Bayi Ini Lahir dengan Tubuh Dipenuhi Tahi Lalat, Ibunya Menangis Takut Anaknya Di-bully Ketika Dewasa Nanti

Itu mencakup berapa lama seseorang harus berkabung, untuk siapa, serta apa yang harus dipakai dalam setiap fase berkabung.

Ada juga aturan tentang apa yang harus diikuti oleh pemakaman dan bagaimana berperilaku.